Top
Begin typing your search above and press return to search.

Perilaku PHBS memutus mata rantai penyebaran virus influenza

Anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Nastiti Kaswandani Sp.A(K) mengatakan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS sangat penting dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran virus influenza terutama di negara Indonesia yang menghadapi musim flu sepanjang tahun.

Perilaku PHBS memutus mata rantai penyebaran virus influenza
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Nastiti Kaswandani Sp.A(K) mengatakan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS sangat penting dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran virus influenza terutama di negara Indonesia yang menghadapi musim flu sepanjang tahun.


“Yang paling baik, PHBS. Menggunakan masker, mencuci tangan, tidak berdekatan atau social distancing dengan mereka yang sakit, dan tentu kita perlu melakukan pencegahan dengan imunisasi,” kata Nastiti dalam diskusi “Mengenali dan mewaspadai superflu” yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Nastiti mengatakan influenza termasuk pada infeksi yang sangat mudah menular seringkali dari percikan ludah dari batuk dan bersin, bisa menyebar ke permukaan alat, benda, meja, kemudian disentuh oleh orang lain.

Virus yang ada di meja atau di benda-benda yang lainnya itu juga bisa terhirup atau terbawa oleh tangan, sapu tangan, tisu dan yang lainnya sehingga menjadi rantai penyebaran virus.

WHO juga merekomendasikan mengurangi penyebaran virus dengan etika batuk yang baik yakni menutup hidung dan mulut dengan lengan atau tisu dan dibuang ke tempat sampah, sama seperti yang digaungkan sewaktu COVID-19.

Selain itu juga perlu rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, perbanyak waktu istirahat, penuhi hidrasi dengan banyak minum air, dan segera hubungi layanan kesehatan jika sakit berat atau ada gejala-gejala bahaya tertentu.

Influenza adalah salah satu penyakit yang cukup ditakuti di negara maju terutama yang mengalami musim dingin dan merupakan salah satu penyebab kematian yang signifikan terutama pada anak-anak, ibu hamil, lansia dan penderita penyakit penyerta.

Nastiti mengatakan dari semua pedoman (guideline) di setiap negara tentang influenza, vaksinasi merupakan tindakan pencegahan yang sangat signifikan menurunkan angka kematian pada anak maupun pada orang secara umumnya termasuk petugas kesehatan sebagai kelompok prioritas.

Vaksinasi influenza harus diulang setiap tahun untuk mengantisipasi perubahan atau mutasi virus. Vaksin juga harus selalu disesuaikan karena setiap tahun badan influenza dunia akan mengeluarkan prediksi virus apa yang akan beredar.

“Itu sebabnya setiap tahun vaksin influenza perlu diberikan dengan pembaruan sesuai dengan prediksi virus yang akan beredar tahun depannya,” katanya.

IDAI merekomendasikan vaksin influenza mulai dari usia 6 bulan bisa diberikan untuk dosis pertamanya sebanyak 2 kali, dan selanjutnya diulang setiap tahunnya dengan harapan bahwa sampai usia 5 tahun perlindungannya akan optimal.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire