Top
Begin typing your search above and press return to search.

Tuberkulosis tanpa gejala perlu dikampanyekan di HBKB Jakarta

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru IndonesiaI, Prof Tjandra Yoga Aditama berpendapat, Tuberkulosis tanpa gejala perlu dikampanyekan.

Tuberkulosis tanpa gejala perlu dikampanyekan di HBKB Jakarta
X

Arsip foto - Sejumlah warga lanjut usia (lansia) antre untuk mendaftar dan perpanjangan program Kartu Layanan Gratis (KLG) pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/nym. 

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama berpendapat bahwa Tuberkulosis tanpa gejala (asymptomatic tuberculosis) perlu dikampanyekan saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Bundaran HI, Jakarta.

"Bisa dimulai di Jakarta," kata dia di Jakarta, Ahad.

Tjandra yang juga Dewan Penasihat Stop TB Partnership Indonesia (STPI) mengatakan, angka kasus TB tanpa gejala bisa sampai separuh dari kasus bergejala yang ditemukan.

"Analisis data penelitian dari 14 negara di Asia dan Afrika menunjukkan dugaan bahwa sekitar dua per tiga penularan TB di dunia terjadi dari kasus TB tanpa gejala ini," kata dia.

Karena itu, dia berpendapat pemerintah perlu memberi perhatian pada TB tanpa gejala termasuk dalam kampanye seperti saat HBKB atau "Car Free Day" (CFD) termasuk di Jakarta.

Lalu, karena pasien TB tanpa gejala tidak akan datang berobat ke fasilitas kesehatan, maka satu-satunya cara menemukan mereka adalah dengan melakukan skrining yang seksama di seluruh pelosok negeri.

Mengenai pengobatan TB tanpa gejala, merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sama dengan regimen pengobatan pasien TB yang bergejala.

Sementara itu, pemerintah pusat mengadakan "Kampanye TOSS TBC: Temukan-Obati-Sampai Sembuh" yang diadakan serentak di delapan provinsi prioritas termasuk Jakarta di area HBKB Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Melalui kampanye ini, pemerintah mengajak masyarakat peduli dan bergerak bersama melawan TB.

"Kami menyambut baik kegiatan ini dan diharapkan dapat menjadi pemicu peningkatan program eliminasi TB yang jadi salah satu bagian dari Astacita," ujar Tjandra.

Di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI sudah menemukan sebanyak 46.308 kasus Tuberkulosis (TB) baru hingga Oktober 2025, lebih dari separuh target penemuan kasus tahun ini, yakni 70.258 kasus.

Dari 46.308 pasien TB baru tersebut sebanyak 90 persen atau 41.628 orang sudah memulai pengobatan. Sementara sisanya masih terus diupayakan agar mau berobat sampai sembuh.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire