Wamenkes tinjau pelaksanaan CKG di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono mengatakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mencatat capaian bersejarah dengan lebih dari 50,5 juta peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan di seluruh Indonesia.

Sumber foto: Ivan Iskandaria/elshinta.com.
Sumber foto: Ivan Iskandaria/elshinta.com.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono mengatakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mencatat capaian bersejarah dengan lebih dari 54 juta peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan di seluruh Indonesia. Pemeriksaan kesehatan sejak dini sangat penting untuk mencegah penyakit kronis dan menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular. Hal ini dikatakan Wamenkes Dante saat meninjau pelaksanaan CKG di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan, Kamis (6/11).
Dari hasil pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis atau CKG di berbagai daerah, Kementerian Kesehatan menemukan sejumlah temuan penting di setiap kelompok usia. Masalah kesehatan pada bayi baru lahir yaitu penyakit kuning. Selain itu penyebab kematian tertingginya adalah berat badan lahir rendah, pada anak-anak sekolah masalah utama adalah kesehatan gigi dan kurangnya aktivitas fisik yang memicu obesitas, untuk kelompok usia dewasa mengalami obesitas, baik berdasarkan berat badan maupun lingkar perut dan pada kelompok lanjut usia ditemukan masalah aktivitas fisik (kebugaran) yang kurang, Mobilisasi dan masalah kesehatan gigi.
"Deteksi dini lewat Cek Kesehatan Gratis sangat efektif untuk menemukan kasus tersembunyi. Kebiasaan malas bergerak dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, hingga obesitas," ujar Dante seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Ivan Iskandaria, Kamis (6/11).
Lebih lanjut Wamenkes menegaskan tujuan utama dari program CKG bukan hanya menemukan penyakit, tetapi mencegah masyarakat jatuh dalam kondisi berat yang membutuhkan biaya besar seperti stroke, gagal ginjal, atau serangan jantung.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan masih tingginya proporsi masyarakat yang kurang aktivitas fisik, disertai temuan lain seperti masalah gigi, obesitas, dan tekanan darah tinggi," ujarnya.
Program CKG yang berlangsung sejak 10 Februari hingga 4 November 2025 mencatat partisipasi publik yang besar. Dari 53,6 juta pendaftar, sebanyak 50,5 juta orang telah mengikuti pemeriksaan Kesehatan. Kegiatan CKG umum mencatat 34,3 juta kehadiran peserta, sementara CKG sekolah diikuti oleh 16,2 juta peserta yang hadir.
Dari hasil pemeriksaan, data CKG menunjukkan tantangan besar di bidang kesehatan masyarakat. Berdasarkan data akhir Oktober 2025, pada kelompok dewasa, hampir seluruh peserta masuk kategori kurang aktivitas fisik (96 persen), disusul karies gigi (41,9 persen), obesitas sentral (32,9 persen), overweight dan obesitas (24,4 persen). Temuan ini menandakan bahwa penyakit tidak menular masih menjadi ancaman utama bagi kelompok produktif. Oleh sebab itu, Wamenkes juga mengajak seluruh pihak, termasuk media, untuk berperan aktif menyosialisasikan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala.




