Delapan perusahaan kuliner Korea Selatan partisipasi pada Pameran Waralaba Internasional Indonesia
Delapan perusahaan kuliner Korea Selatan berpartisipasi dalam Pameran Waralaba Internasional Indonesia (FLEI) di Jakarta, 10-12 Oktober.

Pengunjung antusias mencicipi menu populer dan melakukan kerja sama bisnis dengan perusahaan Korea. (foto: ist)
Pengunjung antusias mencicipi menu populer dan melakukan kerja sama bisnis dengan perusahaan Korea. (foto: ist)
Delapan perusahaan kuliner Korea Selatan berpartisipasi dalam Pameran Waralaba Internasional Indonesia (FLEI) di Jakarta, 10-12 Oktober. Mereka menandatangani tujuh nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan lokal, menunjukkan potensi besar pasar kuliner Korea di Indonesia.
Pameran yang merupakan kolaborasi Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korea Selatan, Menteri Song Mi-ryeong bersama Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT), Presiden Direktur Hong Moon-pyo ini, menampilkan berbagai hidangan khas Korea seperti tteokbokki, gimbap, dan ayam goreng.
Pengunjung antusias mencicipi menu populer dan melakukan kerja sama bisnis dengan perusahaan Korea.
"Kuliner Korea sudah menjadi menu yang disukai semua orang dan memiliki potensi pasar yang sangat besar," kata Dewi, salah satu pembeli yang menandatangani MoU.
Dengan populasi 300 juta jiwa dan rata-rata usia 29 tahun, Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan bagi industri kuliner Korea. "Indonesia bukan hanya penting saat ini, tetapi juga memiliki potensi pertumbuhan terbesar di kawasan Asia Tenggara," kata Lee Seung-hoon, Kepala Perwakilan aT Jakarta.
Acara ini merupakan pameran waralaba terkemuka dengan sejarah lebih dari 20 tahun. Khususnya, tahun lalu pameran ini menghasilkan banyak pencapaian melalui Paviliun Korea Terpadu, dan menjadikan pameran ini sebagai ajang prioritas bagi perusahaan-perusahaan kuliner Korea yang ingin memperluas pasar international. Oleh karena itu, aT memutuskan untuk berpartisipasi kembali tahun ini setelah kesuksesan tahun sebelumnya. (Dd)