KAPPI persembahkan kopi Indonesia: Komitmen mutu dan edukasi petani di SCAJ Conference 2025

Specialty Coffee Association of Japan (SCAJ) Conference 2025 resmi dibuka kemarin di Tokyo Big Sight. Dalam forum kopi global yang bergengsi ini, KAPPI sebuah Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia memimpin peran Indonesia, menegaskan kembali dedikasinya dalam memelihara dan meningkatkan reputasi kopi Indonesia di pasar internasional, khususnya Jepang.

Kehadiran Indonesia diprakarsai oleh KAPPI, yang berkolaborasi dengan inisiatif seperti Indonesian House of Beans yang didukung oleh KBRI Tokyo dan Bank Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat hubungan jangka panjang dan kopi Indonesia diposisikan sebagai produk yang sangat dihargai oleh para penikmat kopi Jepang.

Mengedepankan Kisah dan Warisan Melalui Film Kopi Indonesia telah lama menjadi bagian integral dari budaya minum kopi di Jepang. Untuk menjaga apresiasi ini, KAPPI tidak hanya fokus pada penyediaan produk, tetapi juga pada nilai-nilai dibaliknya. Di SCAJ 2025, KAPPI membagikan kedalaman kisah kopi melalui penayangan film dokumenter karya sutradara Budi Kurniawan, seperti House of Cula dan Mantra of Kahwa.

"Bagi saya, kopi adalah medium bercerita. Melalui karya-karya ini, saya mencoba menangkap inti sejati kopi Indonesia seperti perpaduan antara manusia, alam dan kekayaan budayanya," jelas Budi Kurniawan.

Fondasi Jangka Panjang: Pendidikan dan Mutu

Strategi utama KAPPI untuk menjamin mutu yang diharapkan pasar Jepang berpusat pada pengembangan kemampuan petani. Kualitas tinggi hanya bisa dipertahankan melalui pengetahuan dan praktik yang berkelanjutan di tingkat produksi.

Roby Wibisono, Ketua Perwakilan KAPPI, menjelaskan komitmen tersebut : "Peran kami adalah memastikan kopi Indonesia hadir sebagai representasi kebanggaan nasional. Setelah penunjukan kami sebagai Mitra Kopi Resmi di Osaka World Expo 2025, kehadiran kami di SCAJ ini menunjukkan keseriusan KAPPI membawa kopi terbaik ke hadapan dunia."

Menyoroti langkah penting untuk masa depan, Moelyono Soesilo menambahkan : "Keberhasilan kopi Indonesia di Jepang dapat kita capai dengan dua pilar utama : peningkatan pendidikan bagi petani dan edukasi tentang penggunaan pestisida yang tepat. Inilah kunci untuk menjamin stabilitas kualitas kopi ke depannya."

KAPPI (Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia) adalah lembaga nirlaba yang fokus pada edukasi, penelitian dan promosi, bertujuan menciptakan generasi petani yang tangguh serta menghubungkan seluruh pelaku industri kopi dengan konsumen global.