Inilah Pulau Burung SM Karang Gading/Langkat Timur Laut yang belum banyak diketahui
Di Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Karang Gading Langkat Timur Laut Kabupaten Langkat, Sumatera Utara ada sebuah pulau yang menjadi tempat bermigrasinya berbagai jenis burung dari penjuru dunia. Namanya adalah Pulau Burung.

Sumber foto: M Salim/elshinta.com.
Sumber foto: M Salim/elshinta.com.
Di Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Karang Gading Langkat Timur Laut Kabupaten Langkat, Sumatera Utara ada sebuah pulau yang menjadi tempat bermigrasinya berbagai jenis burung dari penjuru dunia. Namanya adalah Pulau Burung.
"Jadi Pulau Burung ini adalah salah satu pulau yang terletak di SM Karang Gading/Langkat Timur Laut, menjadi tempat persinggahan burung migran," ujar Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mangrove Sejahtera Muhammad Aliandi Syahputra, Senin (22/9).
Namun proses migrasi burung-burung tersebut hanya ada pada waktu tertentu. Puncaknya, mulai akhir September hingga November ribuan burung dari berbagai negara bermigrasi di Pulau yang dipenuhi pohon mangrove tersebut.
"Burung-burung migran ini akhir September dan awal November mereka terbang dari Rusia, Jepang, China mereka tujuan utamanya ke Selandia Baru dan Australia, tapi di waktu tersebut burung-burung itu transit dulu selama kurang lebih tiga bulan," ujarnya.
Aliandi pun mengatakan saat bermigrasi, burung-burung melakukan perkawinan sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan utama yakni Selandia Baru dan Australia.
Aliandi menjelaskan asal-usul Pulau Burung tersebut terbentuk. Ia mengatakan Pulau tersebut baru ada 20 tahun belakangan. "Pulau ini terbentuk dari sedimentasi laut, adanya pertemuan air laut dan sungai sehingga mengendap lumpur, dan proses pembentukannya sudah 20 tahun, artinya di 20 tahun kebawah pulau itu belum ada," terangnya.
Aliandi bersama Sekretaris KTH Sejahtera Fakhruddin menceritakan jenis burung apa saja yang paling sering datang di pulau tersebut, seperti burung gajah gajahan, trinil, bangau, burung dan camar laut.
Ia pun berharap pulau tersebut bisa menjadi destinasi wisata kedepannya. "Semoga pulau burung ini bisa jadi destinasi wisata, khususnya di bulan-bulan burung itu bermigrasi itu sangat menarik dan kami yakini itu tidak terjadi ditempat yang lain," katanya.
Aliandi menggambarkan keindahan yang ditawarkan pada masa-masa burung-burung tersebut bermigrasi. Bisa bayangkan di lahan 20 hektar itu di penuhi dengan berbagai jenis burung, suaranya dan terbangnya itu indah sekali.
Apalagi pulau burung itu berdekatan dengan Selat Malaka, para pengunjung nantinya bisa melihat proses terbitnya matahari. "Dekat dengan Selat Malaka, jadi kalau pagi kita bisa memandang sunrise itu indah sekali, dan kita bisa sambil sarapan dari atas perahu," pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Selasa (23/9).
Kepala Bidang KSDA Wilayah I Kaban Jahe, Amenson Girsang mengatakan, BBKSDA Sumatera Utara memiliki program pemberdayaan masyarakat yaitu peningkatan ekonomi masyarakat. Khusus kepada masyarakat atau kelompok tani hutan yang berada di sekitar kawasan hutan.
"Saat ini ada 17 desa yang merupakan desa penyangga. Masing-masing desa ada satu kelompok tani yang kita lakukan pemberdayaan. Seperti di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat ada KTH Sejahtera yang diketuai Muhammad Aliandi Syahputra mereka memilih program wisata alam, semua kelompok itu kita dukung," ujar Amenson.