Kepulauan Seribu kembangkan "quality tourism" perkuat pariwisata
Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu akan fokus mengembangkan pariwisata berkualitas (quality tourism) guna memperkuat sektor pariwisata dan memberikan manfaat ekonomi yang besar kepada masyarakat setempat.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu akan fokus mengembangkan pariwisata berkualitas (quality tourism) guna memperkuat sektor pariwisata dan memberikan manfaat ekonomi yang besar kepada masyarakat setempat.
"Kami ingin wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu benar-benar meninggalkan uang di sini dan membuat perekonomian di sini bergerak kencang,” kata Kepala Suku Dinas Parekraf Kepulauan Seribu Sonti Pangaribuan di Jakarta, Kamis.
Selama ini, Pemkab Kepulauan Seribu hanya mengembangkan pada pariwisata massal (mass tourism), di mana fokus kepada jumlah wisatawan yang datang, namun pergerakan ekonomi tidak terjadi.
"Mereka tidak spending money di sini. Makanya, kita akan ubah kunjungan wisatawan dari mass tourism menjadi quality tourism," katanya.
Menurut Sonti, "quality tourism" tidak fokus pada jumlah wisatawan yang datang, tapi lebih kepada uang yang mereka tinggalkan di daerah kepulauan ini dan berdampak langsung pada masyarakat setempat.
Selama ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu memberikan subsidi kepada wisatawan yang berkunjung dengan subsidi tiket kapal. Kemudian, bagi wisatawan yang membutuhkan air, disediakan oleh alat penyedia air bersih osmosis yang disediakan pemerintah.
“Harusnya yang berlibur ke pulau itu adalah orang berduit yang menghabiskan uang di kepulauan,” katanya.
Dia mencatat dari 400 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu dalam setahun hanya 20 ribu orang yang berkunjung ke pulau resort dan sisanya berlibur di pulau berpenduduk.
Menurut dia, Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki keindahan mulai dari pesisir pantai, sejarah hingga keindahan alam bawah laut yang dapat dinikmati.
Apalagi DKI Jakarta akan berfokus pada kegiatan Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE) yakni pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran sebagai sumber pergerakan ekonomi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Mereka ini butuh leisure (santai) dan itu hanya ada di Kepulauan Seribu. Dan tentu wisatawan yang berkualitas yang datang ke sini,” kata Sonti.
Saat ini, tambah dia, banyak pelaku usaha di kepulauan yang hanya menjual makanan atau minuman sachet serta makanan ringan. Hal itu lantaran perputaran uang yang ada di daerah kepulauan ini tidak banyak dan belum dirasakan optimal oleh pelaku usaha.
“Kalau yang datang dan meninggalkan uang banyak tentu yang dijual pedagang lebih berkualitas. Kami berharap ini menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan kualitas pariwisata di daerah kepulauan,” ujarnya.




