Top
Begin typing your search above and press return to search.

Menpar: Warisan Islam jadi kekuatan wisata ramah Muslim Indonesia

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa Indonesia diberkahi dengan kekayaan warisan Islam yang patut ditonjolkan sebagai daya tarik yang khas dalam pengembangan pariwisata ramah Muslim.

Menpar: Warisan Islam jadi kekuatan wisata ramah Muslim Indonesia
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa Indonesia diberkahi dengan kekayaan warisan Islam yang patut ditonjolkan sebagai daya tarik yang khas dalam pengembangan pariwisata ramah Muslim.

Menurut dia, hal itu memperkuat bagi wisatawan yang mencari pengalaman berfokus pada nilai-nilai Islam, seperti mulai dari Masjid Raya Baiturrahman yang bersejarah di Aceh, Masjid Istiqlal di Jakarta, hingga Tari Saman yang diakui UNESCO.

“Warisan Islam Indonesia sangat kaya dan erat terjalin dalam identitas budaya kita. Kita harus mengenali, mengemas, dan mempromosikan harta karun ini sebagai pengalaman ramah Muslim yang unik menampilkan identitas dan daya tarik kita kepada wisatawan global,” kata Menpar Widiyanti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Widiyanti menjelaskan bahwa ada beberapa aspek utama yang harus terus ditingkatkan untuk semakin menonjolkan kekuatan Indonesia dalam pariwisata ramah Muslim. Upaya ini berpedoman pada tiga A, yaitu Attractions (Daya Tarik), Accessibility (Aksesibilitas), dan Amenities (Fasilitas).

Sehubungan dengan hal itu, Kemenpar telah memperkenalkan meja layanan pariwisata yang berfokus pada wisata ramah Muslim di setiap pameran dagang utama, untuk membawa berbagai daya tarik wisata tersebut lebih dekat kepada para wisatawan, di mana sebuah destinasi yang ramah dan mudah dijangkau.

Meski aksesibilitas memiliki banyak aspek, lanjut Widiyanti, beberapa hal terpenting di antaranya adalah peningkatan konektivitas udara, kemudahan fasilitas visa, serta penciptaan lingkungan yang inklusif.

“Dalam hal konektivitas udara, berupaya memaksimalkan potensi 36 bandara internasional di Indonesia untuk menghubungkan lebih banyak wisatawan secara langsung ke destinasi prioritas di seluruh nusantara,” kata Widiyanti.

Untuk fasilitasi visa, lanjut Widiyanti, Indonesia saat ini memberikan akses bebas visa bagi sejumlah negara dan visa on arrival bagi lebih dari 100 negara, sehingga perjalanan menjadi lebih mudah dan nyaman bagi wisatawan internasional.

Sementara dalam hal lingkungan inklusif, inisiatif seperti ruang multi-sensori di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, mencerminkan komitmen dalam memastikan bahwa Indonesia adalah destinasi yang ramah bagi semua orang, termasuk wisatawan dengan kondisi neurodivergen.

“Wisatawan mengharapkan kepastian dan kenyamanan, dan fasilitas yang tepat memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman yang lancar dan menyenangkan,” tutur Widiyanti.

Widiyanti menyampaikan Indonesia saat ini telah memiliki jaringan fasilitas ibadah yang termasuk terluas di dunia dengan masjid dan musala yang tersedia di bandara, pusat perbelanjaan, dan kawasan wisata di seluruh nusantara.

Kementerian Pariwisata juga memperluas produk bersertifikat halal dari proyek percontohan di 20 desa wisata hingga diperluas 1.500 desa di 15 provinsi, sehingga produk halal semakin mudah diakses di seluruh negeri.

“Melalui penerapan standar dan sertifikasi layanan ramah Muslim, memastikan para wisatawan merasa aman dan diperhatikan di mana pun mereka berada. Pilar ini menjadi tuas strategis yang akan memandu kepemimpinan jangka panjang Indonesia dalam pariwisata ramah Muslim,” ujar Widiyanti.

Selain itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memastikan bahwa informasi mengenai layanan dan fasilitas mudah diakses dan tepercaya membantu wisatawan Muslim dalam merencanakan, menavigasi, serta menikmati perjalanan di Indonesia dengan lebih nyaman dan percaya diri.

Kemenpar juga tengah mengembangkan portal khusus bagi wisatawan Muslim, yang akan menyediakan akses terpadu ke pengalaman wisata halal di seluruh Indonesia.

“Kami telah menyusun berbagai sumber informasi mengenai pariwisata ramah Muslim melalui platform kami, termasuk panduan seperti Beautiful Mosques of Indonesia, serta panduan ramah Muslim untuk lima destinasi favorit, buku panduan, dan sorotan destinasi,” jelas Widiyanti

Untuk mendukung upaya ini lebih lanjut, Kemenpar juga tengah mengembangkan portal khusus bagi wisatawan Muslim, yang akan menyediakan akses terpadu ke pengalaman wisata halal di seluruh Indonesia sebagai bagian dari komitmen kami untuk memperkuat pariwisata ramah Muslim.

“Melalui standar yang lebih kuat, sertifikasi yang tepercaya, dan pertumbuhan yang inklusif, mari kita pastikan bahwa Indonesia memimpin gerakan pariwisata ramah Muslim global dengan kebanggaan dan tujuan yang jelas, menghadirkan kemakmuran bersama dan sambutan hangat bagi dunia,” ujar Widiyanti.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire