Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pakar nilai kawasan Puncak miliki potensi pengembangan ekowisata

Kawasan Puncak, Bogor, dinilai memiliki potensi besar terkait pengembangan ekowisata. Khususnya, yang berbasis pada masyarakat. Hal itu diungkap Pakar Perencanaan Wilayah dan Kota dari Universitas Pakuan (Unpak), Yogie Syahbandar, merespons pengelolaan Puncak.

Pakar nilai kawasan Puncak miliki potensi pengembangan ekowisata
X

Sumber foto: https://shorturl.at/yLB70/elshinta.com.

https://elshinta.com/kategori/14/travel/ribuan-pekerja-di-kawasan-wisata-puncak-terancam-dirumahkan-ambs-akan-lapor-ke-presiden-136979

Kawasan Puncak, Bogor, dinilai memiliki potensi besar terkait pengembangan ekowisata. Khususnya, yang berbasis pada masyarakat. Hal itu diungkap Pakar Perencanaan Wilayah dan Kota dari Universitas Pakuan (Unpak), Yogie Syahbandar, merespons pengelolaan Puncak.

“Bogor memiliki potensi wisata alam yang sangat beragam, mulai dari pegunungan, pertanian, gua, hingga hutan. Karakteristik pedesaannya yang kuat menjadikannya ideal untuk wisata berbasis pemberdayaan masyarakat lokal,” kata Yogie dalam keterangan yang dikutip Kamis, 8 Oktober 2025.

Menurut Yogie, potensi itu dapat menjadi berkah. Namun, pengelolaannya tak bisa dilakukan serampangan. Pengelola, kata dia, mesti memperhatikan aspek sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, serta tata kelola kelembagaan dan infrastruktur.

"Termasuk promosi dan pembentukan kelompok ekowisata sebagai penggerak lokal,” ujar Ketua Korwil ASPI Jabodetabek ini.

Menurut dia, keterlibatan korporasi atau pihak lain, dapat sangat berguna. Salah satunya, Eiger, yang mempercepat proses pengembangan ekowisata.

“Dalam konsep triple helix, harus ada sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pengusaha. Korporasi bisa berperan dalam inkubasi, percepatan, maupun pelaksanaan program ekowisata. Yang penting, koridor sosial, ekonomi, dan lingkungan tetap dijaga,” terang Yogie.

Dia menambahkan brand besar yang memiliki kepedulian terhadap alam bisa menjadi pengungkit pembangunan berkelanjutan.

“Biasanya, perusahaan yang peduli terhadap lingkungan akan menjalankan usaha yang sejalan dengan prinsip konservasi. Namun tetap harus diawasi agar tidak menyalahi tujuan pelestarian,” kata Yogie.

Dari sisi kebijakan, anggota DPRD Kabupaten Bogor Fahirmal Fahim mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan. Terutama, antara penataan kawasan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kawasan Puncak bukan hanya destinasi wisata, tapi juga sumber penghidupan bagi ribuan warga. Karena itu, kami berharap pemerintah memberi ruang transisi dan pendampingan bagi para pelaku usaha yang sedang melengkapi izin atau menyesuaikan dengan ketentuan,” kata Fahirmal.

Fahirmal menegaskan pihaknya terus mengawal hal ini. Sehingga, kebijakan pembangunan tetap berpihak pada warga tanpa mengorbankan lingkungan.

“Kami percaya, kebijakan yang baik adalah yang mampu melindungi alam sekaligus menyejahterakan masyarakat,” kata Fahirmal.

Sementara itu, Camat Megamendung Ridwan mengatakan pesona wilayahnya bukanlah hasil kreasi instan.

"Destinasi wisata di Kecamatan Megamendung bukan dibuat, tetapi terbentuk secara alami sejak dahulu. Baru belakangan ini semakin ramai karena adanya langkah pemerintah dan masuknya investor," ujar Ridwan, melalui keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).

Menurutnya para investor tersebut peduli terhadap lingkungan. "Contohnya, Sungai Cisuka di wilayah ini tidak pernah banjir meski ada pembangunan," kata Ridwan.

Sumber : Elshinta.Com

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire