Industri animasi jadi motor utama dalam pertumbuhan ekraf nasional
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) bersama Komisi VII DPR RI menegaskan bahwa perfilman, khususnya animasi, menjadi motor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) bersama Komisi VII DPR RI menegaskan bahwa perfilman, khususnya animasi, menjadi motor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.
Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke Infinite Studios di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digita Park Batam, Kepulauan Riau.
Staf Ahli Menteri Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur Kemenkraf Septriana Tangkary mengatakan subsektor bidang kreativitas media seperti film, animasi, dan video masuk dalam tujuh subsektor prioritas yang diyakini mampu menjadi penggerak utama.
“Industri film, terutama animasi, terbukti memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif, nilai ekspor, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan infrastruktur,” kata Septriana di Batam, Rabu.
Ia menambahkan, melalui ajang-ajang seperti Indonesia Film Platform (IFP), potensi subsektor ini semakin terlihat.
“Kita sudah bisa membuktikan bahwa talenta lokal mampu bersaing di pasar global. Kolaborasi antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah menjadi kunci untuk memperluas peluang,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim turut memberikan apresiasi atas karya-karya anak bangsa.
Menurutnya, industri kreatif, khususnya bidang digital, merupakan masa depan yang harus terus ditumbuhkan.
“Talenta anak-anak kita luar biasa, hanya belum semua tersambung dengan baik. Tugas kita adalah menjembatani agar potensi itu bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.
Chusnunia menilai keberadaan Infinite Studios Batam menjadi bukti konkret potensi besar Indonesia di bidang animasi.
General Manager Infinite Studios Ghea Lisanova menjelaskan pihaknya tengah menggarap proyek orisinil yang ditargetkan bisa segera dinikmati masyarakat Indonesia.
Ia mengatakan bahwa Infinite Studios, yang berdiri sejak 2005 di Batam, kini memiliki lebih dari 300 tenaga kreatif lokal dan melayani berbagai klien internasional.
Kunjungan Komisi VII DPR RI dan Kemenkraf ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam mendorong subsektor perfilman, animasi, dan video sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif Indonesia.