IBM-NASA rilis model AI Open-Source untuk aplikasi cuaca dan iklim
Perusahaan teknologi asal AS, IBM, baru-baru ini bersama dengan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) meluncurkan model kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) Open-Source yang dapat diakses melalui platform Hugging Face dan dimanfaatkan untuk aplikasi cuaca dan iklim.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Perusahaan teknologi asal AS, IBM, baru-baru ini bersama dengan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) meluncurkan model kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) Open-Source yang dapat diakses melalui platform Hugging Face dan dimanfaatkan untuk aplikasi cuaca dan iklim.
"Dengan merilis Model AI ini di Hugging Face, kami membuka akses bagi para ilmuwan, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan membangun di atas fondasi bersama untuk meningkatkan kesadaran iklim," kata Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih dalam keterangannya, Selasa.
AI bernama Surya itu dihadirkan untuk memahami data observasi matahari beresolusi tinggi guna memprediksi aktivitas matahari memengaruhi Bumi serta teknologi di luar angkasa.
Bursa asuransi asal London Lloyd's dalam analisisnya menjelaskan perekonomian global dapat menghadapi potensi kerugian sebesar 2,4 triliun dolar AS dalam periode lima tahun, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai 17 miliar dolar AS akibat ancaman kemungkinan badai matahari.
Fenomena perubahan cuaca terutama akibat matahari baru-baru ini menunjukkan risikonya misalnya mengganggu layanan GPS, memaksa pengalihan penerbangan, menurunkan produksi pangan, serta merusak satelit.
Dengan meningkatnya ketergantungan manusia pada teknologi berbasis luar angkasa serta rencana eksplorasi ruang angkasa yang lebih dalam, prediksi cuaca matahari yang akurat menjadi semakin krusial.
Maka dari itu, IBM mengembangkan Surya, AI untuk interpretasi citra matahari dan penelitian perkiraan cuaca antariksa, yang dapat menjadi alat baru untuk membantu melindungi berbagai hal seperti navigasi GPS, jaringan listrik, hingga telekomunikasi dari sifat Matahari yang selalu berubah.
Surya merupakan bagian dari upaya IBM yang lebih luas guna mengadopsi pendekatan generatif dan otomatis untuk algoritma yang dapat ditemukan, diuji, dan dikembangkan dalam skala besar.
Karena desain dan metode pelatihannya yang unik, foundation model cuaca dan iklim ini dapat menangani jauh lebih banyak aplikasi dibandingkan model AI cuaca yang digunakan saat ini.
Potensi aplikasi ini mencakup pembuatan perkiraan berdasarkan observasi lokal, mendeteksi dan memprediksi pola cuaca ekstrem, meningkatkan resolusi spasial simulasi iklim global, serta memperbaiki cara proses fisik yang direpresentasikan dalam model numerik cuaca dan iklim.
Foundational model ini telah melalui pra-pelatihan menggunakan data observasi Bumi selama 40 tahun terakhir dari Modern-Era Retrospective analysis for Research and Applications, Versi 2 (MERRA-2) milik NASA, sehingga memungkinkan untuk disesuaikan pada skala global, regional, maupun lokal untuk berbagai studi cuaca.
Dengan merilis Surya di Hugging Face, IBM dan NASA mendemokratisasi akses terhadap alat-alat canggih untuk memahami dan memprediksi cuaca matahari serta eksplorasi ilmiah.
Para peneliti di seluruh dunia kini dapat membangun di atas fondasi ini untuk mengembangkan aplikasi khusus bagi wilayah dan industri mereka.