Top
Begin typing your search above and press return to search.

Psikolog ingatkan dampak kecerdasan buatan bagi kesehatan mental

Psikolog Klinis Isfandiya Maulidina mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya memahami dampak pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) terhadap kesehatan mental.

Psikolog ingatkan dampak kecerdasan buatan bagi kesehatan mental
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Psikolog Klinis Isfandiya Maulidina mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya memahami dampak pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) terhadap kesehatan mental.

"Sebenarnya (curahan hati ke AI) solusi cepat, tapi belum tentu sesuai kebutuhan kita," kata Psikolog Klinis Biro Psikologi Mata Hati Kalimantan Timur Isfandiya Maulidina di Samarinda, Jumat.

Menurut dia, kemudahan akses dan respons instan yang non-judgmental membuat sebagian orang merasa aman untuk berkeluh kesah kepada AI, terutama saat merasa tertekan di luar kondisi wajar.

Namun, penggunaan yang berkelanjutan berisiko tinggi menciptakan ketergantungan dan justru dapat memperburuk kondisi psikologis individu.

"Seorang psikolog tidak hanya mendengar, tetapi juga mengaitkan benang merah kehidupan klien dari masa lalu, kepribadian, pola asuh, hingga pengalaman traumatis yang tidak terbaca oleh AI," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa AI tidak memiliki kapasitas untuk melakukan analisis mendalam seperti tenaga profesional karena hanya menjawab sesuai perintah atau teks yang diberikan pengguna tanpa memahami konteks yang kompleks.

Ketergantungan pada teknologi ini juga dapat menyebabkan individu menarik diri dari lingkungan sosial dan kehilangan kemampuan berempati dalam interaksi di dunia nyata.

"Batasannya adalah ketika masalah sudah memengaruhi fisik, seperti sakit kepala, sulit tidur, hingga psikosomatis, maka individu tersebut memerlukan bantuan tenaga profesional," ujar Isfandiya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar AI hanya digunakan sebagai sarana pertolongan pertama untuk masalah sederhana dan bukan sebagai pengganti konsultasi dengan psikolog atau psikiater saat menghadapi isu-isu klinis yang lebih berat.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire