Top
Begin typing your search above and press return to search.

JIC hadirkan jadi alim, aplikasi dakwah digital untuk generasi muda

Jakarta Islamic Center (JIC) resmi menggelar Islamic Digital Fest dengan meluncurkan aplikasi ‘Jadi Alim’ sebagai wadah digital pembelajaran Islam, Senin (29/9/2025).

JIC hadirkan jadi alim, aplikasi dakwah digital untuk generasi muda
X

Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

Jakarta Islamic Center (JIC) resmi menggelar Islamic Digital Fest dengan meluncurkan aplikasi ‘Jadi Alim’ sebagai wadah digital pembelajaran Islam, Senin (29/9/2025).

Kepala Divisi Umum JIC, Agus Suradika mengatakan aplikasi tersebut hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam mengakses ilmu agama secara modern dan mudah.

Menurut Agus, kehadiran Jadi Alim menjadi langkah strategis JIC dalam menghadirkan dakwah berbasis digital yang bisa diakses oleh siapa pun, baik muslim maupun non-muslim.

“Konten yang disajikan berfokus pada keislaman dan dapat digali dengan dukungan Artificial Intelligence (AI) melalui interaksi tanya jawab. Ini membuka ruang baru bagi para pencari ilmu untuk memahami Islam lebih dalam,” kata Agus Suradika dalam keterangannya.

Ia mengungkapkan, perbedaan utama aplikasi ini dibanding platform digital lain terletak pada kemasan konten yang dirancang sesuai kebutuhan generasi muda.

JIC, kata Agus, mengadaptasi dakwah konvensional menjadi format digital interaktif melalui film pendek, infografis, flyer, dan konten kreatif lainnya.

“Target utama kami adalah anak muda yang akrab dengan dunia digital. Dengan Jadi Alim, mereka dapat belajar agama dengan cara yang relevan, menarik, dan mudah diakses,” tegasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Selasa (30/9).

Ia juga menjelaskan setiap konten yang masuk ke aplikasi akan melalui proses kurasi ketat oleh tim redaksi dan para pakar keislaman JIC.

“Hal ini dilakukan agar seluruh materi yang ditampilkan tetap sesuai dengan kaidah agama, bebas dari hoaks, serta terjamin keotentikannya,” ungkapnya.

Selain meluncurkan aplikasi, JIC juga tengah menyusun buku peradaban Islam yang nantinya akan tersedia dalam bentuk cetak dan digital.

Buku tersebut akan membahas berbagai dimensi kehidupan umat Islam, mulai dari politik, ekonomi, hingga peran Islam dalam membangun peradaban.

“Kami berharap buku ini bisa menjadi pedoman universal bagi umat Islam, sekaligus memperkuat fondasi keislaman generasi mendatang,” ujar Agus.

Lebih jauh, Agus menekankan bahwa digitalisasi dakwah melalui Jadi Alim bertujuan untuk menghadirkan ruang alternatif positif di tengah derasnya arus konten negatif di media sosial.

Menurutnya, teknologi harus dimanfaatkan untuk kebaikan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

“Teknologi itu bermata dua. Bisa digunakan untuk hal negatif, bisa juga untuk kebaikan. Melalui Jadi Alim, kami ingin mengisinya dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire