Menkomdigi: 87 persen BTS jaringan Aceh telah pulih
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan pemerintah memfokuskan upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, serasa menyampaikan sebanyak 87 persen base transceiver station (BTS) telah pulih di provinsi tersebut.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan pemerintah memfokuskan upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, serasa menyampaikan sebanyak 87 persen base transceiver station (BTS) telah pulih di provinsi tersebut.
"Di Aceh itu total BTS terdampak pada 26 November ada 3.735, untuk BTS yang sudah recover 3.283 atau 87,89 persen. Nah teman-teman ini adalah BTS-nya sudah tercover," kata Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Namun, Meutya mengatakan tidak seluruh BTS yang telah pulih dapat langsung beroperasi karena masih bergantung pada ketersediaan aliran listrik yang stabil atau dukungan genset.
Dia menyebutkan BTS yang belum sepenuhnya pulih berjumlah 452 unit atau sekitar 12 persen, baik karena belum diperbaiki maupun akses jalur yang belum dapat ditembus.
Sementara itu, BTS yang sudah benar-benar beroperasi saat ini tercatat sekitar 2.194 unit atau mendekati 50 persen dari total BTS terdampak di Aceh.
Menurut Meutya, sejumlah wilayah seperti Bener Meriah, Takengon, dan Aceh Tamiang masih memerlukan penanganan lanjutan karena tantangan pemulihan jaringan yang cukup besar.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital mendorong operator telekomunikasi untuk menambah pengiriman genset sebagai solusi sementara.
"Kami juga sudah mendorong operator untuk mengirim lebih banyak lagi genset. Jadi solusi sementaranya adalah kita dorong untuk pengiriman genset lebih banyak lagi," ujar dia.
Meutya menambahkan secara teknis sekitar 87 persen BTS yang telah dipulihkan dapat langsung beroperasi apabila pasokan listrik kembali stabil.
Pemerintah bersama operator juga telah menyatukan data dan terus mengimbau percepatan pemulihan jaringan di tengah kondisi lapangan yang masih sulit. Terkait target pemulihan, hal itu masih sangat bergantung pada pemulihan infrastruktur pendukung, terutama kelistrikan.
"Jadi kalau melihat targetnya kapan ya mungkin tadi yang kita sampaikan, juga bergantung kepada ketersediaan lainnya, termasuk listrik," ucap Meutya.




