Top
Begin typing your search above and press return to search.

Fosil Manusia Purba dikembalikan Belanda, Fadli Zon: Bukti diplomasi budaya Indonesia bekerja

Fosil Manusia Purba dikembalikan Belanda, Fadli Zon: Bukti diplomasi budaya Indonesia bekerja
X

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, secara resmi menerima pengembalian Koleksi Dubois, termasuk fosil manusia purba Pithecanthropus erectus (kini diklasifikasikan sebagai Homo erectus) dari Pemerintah Belanda kepada Indonesia.

Upacara serah terima di Museum Naturalis, Leiden bertepatan dengan momentum kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Belanda. Ini sekaligus menandai terbukanya babak baru hubungan diplomasi budaya antara kedua negara.

Koleksi bersejarah tersebut terdiri dari sekitar 28.000 artefak fosil yang ditemukan Eugène Dubois di Trinil pada 1891–1892, merupakan rujukan penting bagi studi evolusi manusia sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia.

Menbud Fadli menyebut pemulangan ini sebagai pemulihan kedaulatan dan kemenangan strategis Indonesia setelah lebih dari satu abad jejak pengetahuan tentang asal-usul manusia terpisah dari tanah kelahirannya.

“Hari ini kita menutup jurang sejarah dan memulihkan martabat pengetahuan yang lahir dari Trinil. Kepulangan Koleksi Dubois adalah bukti bahwa diplomasi budaya Indonesia bekerja, kepemilikan sah NKRI diakui, dan akses riset dunia tetap terjaga,” tegas Menbud dikutip dari keterangan tertulis.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gouke Moes, menyatakan pengembalian ini sebagai komitmen Belanda melaksanakan repatriasi koleksi kolonial secara bertanggung jawab. Fadli Zon, menyambutnya sebagai langkah bersejarah yang memperkaya riset arkeologi nasional sekaligus mempererat kerja sama budaya.

“Hari ini kita memulihkan martabat pengetahuan yang lahir dari Trinil dan mengembalikan alurnya ke tanah ibu. Ini bukti diplomasi budaya Indonesia bekerja dengan adil, tegas, dan berorientasi masa depan,” katanya.

"Koleksi Dubois kini kembali pulang ke rumahnya. Namun pintu ilmu pengetahuan dunia tetap terbuka. Indonesia kini berdiri sebagai subjek pengetahuan, bukan sekadar lokasi temuan,” tambahnya.

Menbud menyebut, keberhasilan pengembalian koleksi Dubois ini merupakan hasil kerja panjang Tim Repatriasi Kementerian Kebudayaan yang sejak awal 2025 telah melakukan riset asal-usul dan perundingan intensif dengan Colonial Collections Committee (CCC) Belanda.

Kementerian Kebudayaan juga telah menyusun rencana teknis terkait pemindahan koleksi tersebut, yang telah disepakati dengan Pemerintah Belanda melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains.

Kedua kementrian juga menyepakati pembentukan tim gabungan untuk mengamankan tahapan pemulangan, memperkuat kerja sama riset bersama paska-pemulangan, inventarisasi, konservasi, publikasi ilmiah, pameran, digitalisasi, serta peningkatan kapasitas peneliti serta pengelola koleksi.

Fadli Zon menambahkan, keberhasilan ini menjadi preseden penting bagi upaya repatriasi berikutnya. “Setelah Dubois, kita akan terus melanjutkan kerja pemulangan koleksi penting lainnya, sambil memperdalam riset lintas disiplin agar artefak-artefak budaya kita dapat kembali ke akarnya, ilmu pengetahuan tumbuh dari sumbernya, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Pengembalian Koleksi Dubois menegaskan urgensi diplomasi budaya sebagai instrumen penting dalam pemulihan sejarah dan kedaulatan, serta penguatan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia. (Vit/Ter)

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire