Top
Begin typing your search above and press return to search.

Kemenpar promosikan 13 lokasi unggulan Indonesia ke biro wisata China

Kemenpar promosikan 13 lokasi unggulan Indonesia ke biro wisata China
X

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini, Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun dan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa (kiri ke kanan) berfoto bersama dalam acara "Wonderful Indonesia Business Matching" di Beijing pada Rabu (10/9). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Kementerian Pariwisata mempromosikan 13 destinasi wisata unggulan Indonesia kepada sejumlah biro perjalanan di China.

"Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, tapi saat ini ada 13 destinasi wisata yang ingin kami promosikan untuk diperkenalkan kepada publik di China," kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini di Beijing, Rabu (10/9).

Ni Made menyampaikan hal tersebut dalam acara "Wonderful Indonesia Business Matching" di Beijing bekerja sama dengan KBRI Beijing. Acara itu mempertemukan 23 pelaku usaha bidang pariwisata dari Indonesia dengan puluhan biro perjalanan di China maupun influencer untuk memperkenalkan berbagai destinasi wisata Indonesia.

Destinasi wisata yang ditawarkan adalah Danau Toba di Sumatera Utara; Batam dan Bintan di Kepulauan Riau; wisata pantai di Bangka dan Belitung; Jakarta; Yogyakarta-Borobudur-Prambanan; Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur.

Tujuan wisata lainnya adalah Pulau Bali; Gili Meno, Gili Trawangan dan Gili Air di Lombok; wisata Komodo di Labuan Bajo; Manado; Wakatobi; Morotai; dan Raja Ampat.

"Anda bisa datang ke semua tempat ini," ungkap Ni Made.

Menurut Ni Made, wisatawan asing, termasuk dari China bisa melakukan sejumlah kegiatan selain menikmati alam Indonesia misalnya adalah wisata kuliner, wisata maritim, wisata desa budaya hingga wellness tourism atau wisata kebugaran.

Indonesia dan China pun sudah terkoneksi melalui penerbangan dari 11 maskapai. Maskapai asal Indonesia adalah Garuda Indonesia, TransNusa dan Lion Air. Sedangkan asal China adalah Air China, Chinese Southern, Luck Air, Hainan Airline, Xiamen Airlines, Chinese Estern, Juneyao Airlines, Shandong Airlines, Loong Air dan Sichuan Air.

Selain itu terdapat 11 kota di China yang melayani penerbangan ke Indonesia yaitu di Guangzhou, Shanghai, Beijing, Shenzhen, Fuzhou, Xiamen, Chengdu, Nanjing, Kunming, Haikou dan Sanya. Sedangkan empat kota di Indonesia yang melayani penerbangan ke kota-kota di China adalah Jakarta, Bali, Manado dan Surabaya.

"Hingga Juli 2025, menurut data BPS, angka wisatawan asing yang datang ke Indonesia adalah 8,5 juta, sementara target tahun ini adalah 16 juta orang wisatawan, jadi kami pun optimis hingga akhir tahun ini dapat target tercapai," tambah Ni Made.

Selain jumlah wisatawan, Ni Made mengatakan pemerintah menargetkan pendapatan dari pariwisata pada 2025 adalah sebesar 22 miliar dolar AS atau meningkat dari jumlah 16,7 miliar dolar AS pada 2024. China, kata Ni Made, termasuk dalam 10 negara asal wisatawan asing yang datang ke Indonesia.

"Namun, Anda hanya nomor empat dengan angka kunjungan sebesar 764.335 orang sepanjang Januari-Juli 2025, tentu kamu mau bisa di posisi pertama kan?" kata Ni Made.

Turis asal China memang masih di bawah wisatawan Malaysia (1.453.019 orang), Australia (986.789 orang) dan Singapura (822.993 orang). Namun jumlah turis China sesungguhnya sudah meningkat dibanding total turis China pada 2023 yang hanya 787.924 orang dan pada 2024 yaitu 1.198.582 orang.

"Pada 2025 kami menargetkan turis dari China mencapai 1,22 juta - 1,35 juta orang yang sudah tercapai hingga 62,6 persen pada bulan Juli lalu atau meningkat 9,93 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2024," tambah Ni Made.

Sedangkan Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun dalam acara yang sama mengatakan sebagai negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, Indonesia tidak hanya diberkahi dengan pemandangan alam yang indah, tetapi juga memiliki beragam budaya dan tradisi yang kaya.

"Setiap destinasi di Indonesia menceritakan sebuah kisah, kisah tentang ketangguhan sekaligus kemanusiaan. Ketika para pelancong datang dan mengunjungi Indonesia, mereka tidak hanya datang untuk melihat, tetapi juga untuk mengalami, terlibat, dan terhubung dengan Indonesia melalui komunitas mereka," kata Dubes Djauhari dalam sambutannya.

Karena itu, setiap pengunjung yang menginjakkan kaki di Nusantara, membawa kisah, tradisi dan pengalaman mereka masing-masing, menciptakan interaksi yang indah dan memupuk saling pengertian akan budaya yang berbeda.

"Dengan berbagi budaya, kita membangun persahabatan yang melampaui batas. Indonesia pun berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan di sektor pariwisatan dan memastikan semua pengunjung dapat sepenuhnya menikmati perjalanan ke Indonesia," tegas Djauhari.

Acara kemudian dilanjutkan dengan business matching antara pelaku usaha sektor pariwisata di Indonesia antara lain Garuda Indonesia, sejumlah agen perjalanan, hotel dengan para agen perjalanan dari Beijing dan sekitarnya.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire