Kemkomdigi apresiasi komitmen Kedubes Belanda pererat hubungan RI

Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemkomdigi Molly Prabawaty (tengah) saat mengamati foto pada Pameran World Press Photo (WPP) 2025 di Jakarta, Kamis (21/11/2025). (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)
Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemkomdigi Molly Prabawaty (tengah) saat mengamati foto pada Pameran World Press Photo (WPP) 2025 di Jakarta, Kamis (21/11/2025). (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengapresiasi Kedutaan Besar Belanda atas komitmen berkelanjutan dalam memperkuat hubungan budaya dan profesional antara Indonesia dan Belanda.
"Kami mengapresiasi komitmen berkelanjutan Kedutaan Besar Belanda dalam memperkuat hubungan budaya dan profesional antara Indonesia dan Belanda," kata Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemkomdigi Molly Prabawaty saat pembukaan Pameran World Press Photo (WPP) 2025 yang diselenggarakan Kedubes Belanda di Jakarta, Kamis malam.
Molly mengatakan bahwa di era saat ini peran jurnalisme kritis dan etis menjadi semakin penting, di mana para fotografer, jurnalis, dan editor berdiri di garis depan untuk menghadirkan kisah yang membuka mata, menantang perspektif serta memperdalam pemahaman tentang dunia.
"Karya-karya ini tidak sekadar untuk dilihat, tetapi juga direnungkan," ucapnya.
Molly menilai pameran WPP sebagai cerminan jelas bahwa fotografi adalah bahasa universal yang melampaui batas negara dan berbicara langsung kepada pengalaman manusia.
"Setiap foto yang dipamerkan mewakili keberanian, kesaksian, dan pencarian akan kebenaran. Sebagian besar mungkin menantang, sebagian lainnya menggugah harapan, namun satu pertanyaan penting (tetap relevan): dunia seperti apa yang ingin kita tinggali, dan tanggung jawab apa yang siap kita ambil?" katanya.
Dalam pameran kali ini WPP menampilkan karya dari 42 fotografer terbaik dunia, hasil seleksi dan penjurian dari 59.320 foto terbaik karya 3.778 fotografer dari 141 negara yang mengikuti ajang WPP 2025. Karya pemenang yang dipamerkan sejak 21 November hingga 20 Desember 2025 menyoroti berbagai isu penting, mulai dari krisis iklim, dampak perang di Jalur Gaza, hingga perjuangan migran di Amerika Selatan.
Selain karya fotografer yang mewakili Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan, dan Asia Barat, Tengah, dan Selatan, tahun ini pemenang foto tunggal mewakili wilayah Asia Pasifik dan Oseania diraih fotografer asal Indonesia, Mas Agung Wilis Yudha Baskoro.
Mas Agung menampilkan esai foto tentang dampak pertambangan nikel di Pulau Halmahera. Dalam foto itu terekam sejumlah pekerja tambang di dalam kendaraan dengan latar belakang dua cerobong Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara.
Foto tersebut disiarkan di laman China-Global South Project.




