Presiden Prabowo dukung Deklarasi New York untuk Perdamaian di Gaza

Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam pidato Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum PBB, Selasa (23/9/2025) dini hari waktu Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam pidato Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum PBB, Selasa (23/9/2025) dini hari waktu Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto mendukung Deklarasi New York untuk memberikan jalur damai dan adil menuju perdamaian di Gaza. Hal ini disampaikan pada pidato Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) dini hari waktu Indonesia.
“Deklarasi New York telah memberikan jalur yang adil menuju perdamaian. Kenegaraan harus bermakna perdamaian. Pengakuan harus memberikan kesempatan nyata menuju perdamaian yang langgeng. Perdamaian sejati bagi semua pihak, bagi semua pihak yang terlibat,” tegas Prabowo disertai tepuk tangan menggema di ruangan.
Poin penting dari Deklarasi New York di antaranya terkait dengan penghentian perang dan gencatan senjata, keamanan dan stabilitas, tanggap kemanusiaan, rencana pemulihan dan rekonstruksi Gaza. Termasuk pemulihan kemanusiaan di Tepi Barat, pengakuan terhadap Palestina, peran masyarakat sipil dan dialog antar agama, pemulihan ekonomi Palestina, integrasi regional dan keamanan.
Kepala Negara pun mengapresiasi langkah sejumlah negara besar yang telah mengakui Palestina, termasuk Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal. "Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan sejarah tidak berhenti," tuturnya.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (12/9/2025) waktu AS menyetujui Deklarasi New York, resolusi yang bertujuan menghidupkan kembali solusi dua negara bagi konflik Palestina-Israel, tanpa melibatkan Hamas. Resolusi ini disahkan dengan 142 suara setuju, 10 menolak, dan 12 abstain.
Dan, 10 negara yang menolak yaitu: Amerika Serikat, Israel, Argentina, Hungaria, Micronesia, Nauru, Palau, Papua Nugini, Paraguay, Tonga. Sementara 12 negara abstain adalah Republik Ceko, Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Ekuador, Ethiopia, Albania, Fiji, Guatemala, Samoa, Makedonia Utara, Moldova, Sudan Selatan.
Penulis: Sri Lestari/Ter