Produk Furnitur Indonesia berkelas dunia perkuat citra di pasar Eropa

Pameran Maison & Objet (M&O) Paris 2025, tanggal 6–10 September 2025 lalu, di Parc des Expositions de Villepinte, Paris
Pameran Maison & Objet (M&O) Paris 2025, tanggal 6–10 September 2025 lalu, di Parc des Expositions de Villepinte, Paris
Indonesia kembali menegaskan posisinya di segmen pasar premium global sebagai pemasok produk desain dan furnitur berkelas dunia. Itu terjadi melalui partisipasi pada pameran Maison & Objet (M&O) Paris 2025' tanggal 6–10 September 2025 lalu, di Parc des Expositions de Villepinte, Paris.
Seperti diketahui, Maison & Objet (M&O) Paris 2025 adalah pameran dagang internasional yang berlangsung dua kali setahun di ibukota Prancis. Pameran ini berfokus pada dekorasi rumah, desain interior, dan gaya hidup.
Partisipasi Indonesia dalam M&O Paris 2025 difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris dan didukung Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) RI Paris. Atdag RI Paris Harry Putranto mengatakan, partisipasi Indonesia pada ajang internasional bergengsi ini menjadi strategi penting untuk memperkuat citra desain dan produk furnitur unggulan Indonesia di segmen premium.
Partisipasi tersebut sekaligus mempromosikan keunggulan produk berkelanjutan dan ramah lingkungan di pasar Eropa. “Indonesia memamerkan desain dan karya furnitur terbaiknya di M&O Paris 2025 sebagai momentum untuk memperkuat citra premium produk Indonesia sekaligus ajang promosi,” kata Harry melalui keterangan tertulis, yang diterima Sabtu (11/10/2025).
“Keikutsertaan ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pemasok produk desain dan furnitur berkelanjutan serta ramah lingkungan yang sesuai tren di pasar Eropa,” tambahnya.
Harry mengungkapkan, selama lima hari penyelenggaraan, antusiasme buyer mancanegara menghasilkan potensi transaksi sebesar EUR 500 ribu atau setara Rp9,8 miliar bagi Indonesia. Nilai ini diperoleh dari pemesanan furnitur, peluang kontrak distribusi aksesori dekoratif, serta rencana ekspansi ke segmen toko suvenir dan museum eksklusif di Eropa.
“Capaian ini menunjukkan pengakuan pasar internasional terhadap kualitas produk desain dan furnitur Indonesia. Keberhasilan ini juga membuka peluang untuk memperluas jejaring bisnis, khususnya untuk produk desain dan furnitur premium,” ungkap Harry.
Sebanyak tiga peserta dari Indonesia menampilkan karya kreatif dengan karakter berbeda, tetapi tetap mengedepankan kualitas dan inovasi. Ketiganya, yaitu Starbay JLA, Wild Heritage, dan Kezia Karin Studio.
Starbay JLA tampil dengan produk cendera mata dan aksesori dekoratif berkonsep reproduksi kelas atas yang terinspirasi dari Kunstkammers, yaitu ruang seni dan benda langka bernuansa mewah, artistik, dan bernilai tinggi yang populer di kalangan bangsawan Eropa pada abad ke-16 dan ke-17. Produk Starbay JLA menarik minat pembeli asal Jerman, Swiss, dan Belgia untuk segmen toko ritel tematik.
Penulis: Sri Lestari/Ter