Top
Begin typing your search above and press return to search.

Menutup akhir tahun 2025, KBRI Tokyo gelar Popup Store Discover Indonesia di Jepang

Menutup akhir tahun 2025, KBRI Tokyo gelar Popup Store Discover Indonesia di Jepang
X

Sumber Foto: KBRI Tokyo

Jelang akhir 2025, KBRI Tokyo menggelar promosi produk kreatif dan manufaktur Indonesia di Pasar Jepang Popup Store Discover Indonesia di Hibiya Tokyo, pada 22 – 26 Desember 2025. Kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI ini dibuka secara resmi oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Maria Renata Hutagalung dengan didampingi Atase Perdagangan KBRI Tokyo Merry Astrid Indriasari.

“Indonesia sangat kaya dengan beragam produk kerajinan kreatif dan manufaktur. Popup Store ini mempromosikan produk kreatif dan manufaktur Indonesia, dari ragam jenis yaitu aksesoris dan tas kulit, fesyen dan apparel, aksesoris perhiasan, serta alas kaki. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian pengenalan ragam kreatifitas kerajinan lokal Indonesia kepada masyarakat Jepang, tetapi juga ikut membantu memasarkan produk-produk ini. Sebelum kegiatan digelar, KBRI Tokyo bekerjasama dengan Kemendag melakukan proses kurasi dan product pitching dalam pemilihan produk, dan terpilih 14 jenama produk Indonesia. Konsep promosi kali adalah, para pelaku usaha dapat langsung menentukan harga jual ritel kepada konsumen Jepang dengan mengikuti ketentuan yang ada,” ujar Maria Renata Hutagalung, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

“Memasuki 2026, KBRI Tokyo dengan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait terus meningkatkan promosi produk kreatif Indonesia di Jepang. Kami juga mendorong para pelaku usaha kerajinan Indonesia untuk terus berinovasi dengan meningkatkan kualitas produk dan mengikuti ketentuan yang berlaku di Jepang,” tambahnya.

Ronaldiaz Hartantyo (35 tahun) dari MyCL salah seorang pelaku usaha yang memiliki pabrik di Prefektur Nagano menghadirkan produk tas dari bahan baku rumput laut dan kulit jamur. Perusahaan ini telah menandatangani MoU dengan JR West, meliputi kerja sama penggunaan lanyard MyCL untuk staf JR West, kolaborasi desain fesyen dengan material kulit jamur dengan Bunka Fashion College, serta produk pouch MyLea dari bahan baku algae sebagai merchandise untuk penumpang kelas green car di shinkansen.

“MyCL didirikan pada tahun 2015, dengan fokus awal pada riset dan pengembangan material. Proses menumbuhkan miselium (jaringan utama jamur) sebenarnya sangat mirip dengan fermentasi tempe, hanya saja kami mengganti bahan baku kacang kedelai dengan limbah agroforestry (sisa organik). MyCL mengembangkan material berbasis miselium (mycelium leather) dan serat rumput laut yang digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti fashion, interior, furniture, dan produk desain. Produk turunannya meliputi tas, aksesori, panel interior, material komposit, serta objek desain dan kolaborasi dengan brand. Produk dan material MyCL telah dipasarkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga Jepang, Eropa, Australia, dan Hong Kong. Kami sangat mengapresiasi inisiatif KBRI Tokyo dalam Discovery Indonesia Pop Up Store, yang menjadi platform penting bagi brand Indonesia seperti MyCL untuk bertemu langsung dengan pasar Jepang,” terang Ronaldiaz

Selain MyCL, Popup Store Discover Indonesia juga menghadirkan Calla the Label yang menampilkan produk fesyen dan apparel, dengan komitmen menyumbangkan seluruh hasil penjualannya untuk donasi bencana di Sumatera. Berbagai jenama Indonesia lainnya turut berpartisipasi, antara lain Felistianova (tas tenun dan alas kaki), Mutche (fesyen), D’Russa (tas dan aksesori kulit), Yearn (tas rajut berbahan tali paracord), Javani Narutala (dekorasi rumah berbahan rotan), K’s Eco Bags (tas berbahan baku berkelanjutan), Boolao (fesyen dan aksesori bernuansa tradisional/kebaya), Bigboylooksgood (fesyen pria), Tam Illi (tas rajut/crochet), serta Ittaherl (sepatu tematik yang berkolaborasi dengan karakter animasi dan film).

Sumber : Sumber Lain

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire