Uni Eropa desak semua pihak patuhi gencatan senjata Gaza
Uni Eropa menyerukan kepada seluruh pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat mengancam gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Uni Eropa menyerukan kepada seluruh pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat mengancam gencatan senjata di Jalur Gaza.
Seruan itu disampaikan oleh Juru Bicara Urusan Luar Negeri Komisi Eropa, Anouar El Anouni, Rabu (29/10).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih dari 250 orang sejak pertempuran kembali meningkat pada Selasa malam.
“Uni Eropa memantau dengan cermat perkembangan yang terjadi di Gaza kemarin. Kami kembali menyerukan agar semua pihak terus menghormati gencatan senjata," ujar El Anouni dalam suatu konferensi pers.
"Kami mendesak secara tegas agar semua pihak berkomitmen penuh melaksanakan seluruh tahapan rencana untuk menghentikan konflik di Gaza serta menghentikan tindakan apa pun yang dapat melemahkan keberlangsungan gencatan senjata atau memicu kembali pertempuran,” katanya menambahkan.
El Anouni menekankan bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik tersebut dan mendesak agar “siklus kematian dan kehancuran” segera diakhiri.
Pada Selasa, kantor pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu menuduh gerakan Palestina Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Tuduhan itu muncul setelah Hamas mengembalikan sebagian jenazah seorang sandera yang diambil tentara Israel sekitar dua tahun lalu, alih-alih menyerahkan jenazah sandera lain yang masih ditahan di Gaza.
Radio militer Israel Galei Tzahal juga melaporkan bahwa milisi Hamas menembaki pasukan Israel di Jalur Gaza pada hari yang sama.
Menyikapi hal tersebut, Netanyahu memerintahkan serangan balasan besar-besaran terhadap wilayah kantong Palestina itu setelah berkonsultasi dengan militer.
Sementara itu, Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyatakan bahwa gencatan senjata di Gaza masih tetap berlaku.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai diberlakukan sejak 10 Oktober lalu.




