Caha Ciya Lele, bersama Elshinta Palembang dalam Program Suara Pangan
Tim Radio Elshinta Palembang melaksanakan liputan dalam program Suara Pangan yang dipandu oleh Ariek Kristo, dengan tema seputar ketahanan pangan dan potensi usaha ikan lele lokal.

Tim Radio Elshinta Palembang melaksanakan liputan dalam program Suara Pangan yang dipandu oleh Ariek Kristo, dengan tema seputar ketahanan pangan dan potensi usaha ikan lele lokal. Dalam kegiatan ini, tim Elshinta berkunjung langsung ke lokasi budidaya Caha Ciya Lele untuk menggali lebih dalam inovasi dan strategi usaha yang dikembangkan oleh Asih Karlina bersama suaminya, selaku penggagas usaha tersebut, serta turut menghadirkan Coach Saipul sebagai narasumber pendukung.
Asih Karlina menjelaskan bahwa nama “Caha Ciya Lele” berasal dari gabungan nama panggilan dirinya dan sang suami, yang kemudian dijadikan identitas usaha keluarga mereka. Usaha ini awalnya bermula dari permainan anak-anak di rumah, namun berkembang menjadi bisnis produktif yang kini mampu menghasilkan keuntungan dan membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. “Awalnya hanya iseng memberi makan lele, lama-lama jadi usaha serius,” ujar Asih dalam liputan bersama Elshinta Palembang.
Konsep yang diusung Caha Ciya Lele mengedepankan semangat milenial dengan sistem budidaya yang efisien dan mudah diterapkan. Mereka menggunakan konsep waring untuk kolam, dengan masa panen sekitar tiga hingga enam bulan, dan dalam setahun bisa mencapai tiga hingga enam kali panen, sehingga modal dapat kembali dengan cepat. Sistem pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi pukul 08.00 dan sore pukul 16.00, dengan jenis pakan yang disesuaikan menurut ukuran ikan.
Dari sisi ekonomi, modal awal untuk satu waring berkisar antara Rp300.000 hingga Rp500.000, dengan harga bibit sekitar Rp100 per ekor. Total modal satu waring mencapai sekitar Rp700.000, namun keuntungan yang diperoleh cukup menjanjikan, yakni sekitar Rp3.000 per ekor lele. Distribusi penjualan pun beragam, mulai dari pengepul yang datang langsung hingga pesanan dari penggemar TikTok Caha Ciya Lele yang tertarik dengan konten kreatif mereka di media sosial.
Liputan kali ini dengan program Suara Pangan bersama Ariek Kristo ini menunjukkan bahwa semangat wirausaha di sektor perikanan dapat tumbuh dari inovasi dan kolaborasi keluarga muda. Melalui sinergi antara media, pelaku usaha, dan masyarakat, Elshinta Palembang berkomitmen menghadirkan informasi yang edukatif, inspiratif, dan mendorong kemandirian pangan serta penguatan ekonomi lokal.(AS) Saipul sebagai narasumber pendukung.
Asih Karlina menjelaskan bahwa nama “Caha Ciya Lele” berasal dari gabungan nama panggilan dirinya dan sang suami, yang kemudian dijadikan identitas usaha keluarga mereka. Usaha ini awalnya bermula dari permainan anak-anak di rumah, namun berkembang menjadi bisnis produktif yang kini mampu menghasilkan keuntungan dan membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. “Awalnya hanya iseng memberi makan lele, lama-lama jadi usaha serius,” ujar Asih dalam liputan bersama Elshinta Palembang.
Konsep yang diusung Caha Ciya Lele mengedepankan semangat milenial dengan sistem budidaya yang efisien dan mudah diterapkan. Mereka menggunakan konsep waring untuk kolam, dengan masa panen sekitar tiga hingga enam bulan, dan dalam setahun bisa mencapai tiga hingga enam kali panen, sehingga modal dapat kembali dengan cepat. Sistem pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi pukul 08.00 dan sore pukul 16.00, dengan jenis pakan yang disesuaikan menurut ukuran ikan.
Dari sisi ekonomi, modal awal untuk satu waring berkisar antara Rp300.000 hingga Rp500.000, dengan harga bibit sekitar Rp100 per ekor. Total modal satu waring mencapai sekitar Rp700.000, namun keuntungan yang diperoleh cukup menjanjikan, yakni sekitar Rp3.000 per ekor lele. Distribusi penjualan pun beragam, mulai dari pengepul yang datang langsung hingga pesanan dari penggemar TikTok Caha Ciya Lele yang tertarik dengan konten kreatif mereka di media sosial.
Liputan kali ini dengan program Suara Pangan bersama Ariek Kristo ini menunjukkan bahwa semangat wirausaha di sektor perikanan dapat tumbuh dari inovasi dan kolaborasi keluarga muda. Melalui sinergi antara media, pelaku usaha, dan masyarakat, Elshinta Palembang berkomitmen menghadirkan informasi yang edukatif, inspiratif, dan mendorong kemandirian pangan serta penguatan ekonomi lokal.