Top
Begin typing your search above and press return to search.

Usaha kerajinan Klinting dan Blangkon Sleman tetap eksis ditengah gempuran modernisasi

Hadirnya teknologi modern telah mengubah banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Namun ada beberapa yang masih tetap bertahan dengan kesederhanaannya.

Usaha kerajinan Klinting dan Blangkon Sleman tetap eksis ditengah gempuran modernisasi
X

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Hadirnya teknologi modern telah mengubah banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Namun ada beberapa yang masih tetap bertahan dengan kesederhanaannya.

Di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, masih banyak warga yang tetap mempertahankan usaha kerajinan tradisional yang tetap eksis hingga saat ini. Gempuran teknologi modern tidak membuat mereka menyerah dengan peralatan usahanya yang sederhana.

Diantaranya yaitu usaha kerajinan Klinting dan Blangkon yang bertahan bahkan penjualanya hingga ke luar negeri. Usaha membuat Blangkon yang dilakukan warga di kampung Blangkon di Beji, Sidoarum, Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puluhan warga di kampung Blangkon telah puluhan tahun mempertahankan usaha dari para orang tua terdahulu.

Blangkon dikenakan sebagai penutup kepala dan dipasangkan dengan pakaian tradisional. Untuk Yogyakarta, Blangkon memiliki ciri khas mondholan dibagian belakangnya.

Kampung Beji di Sleman ini sudah dikenal sebagai sentra pembuatan Blangkon khas Yogyakarta. Kosumen yang meminta untuk dibuatkan Blangkon ditempat ini mulai dari Keraton, artis, politisi dan konsumen dari luar negeri. Artis Raffi Ahmad bahkan pernah memesan Blangkon ditempat ini saat akan melaksanakan pernikahanya.

Salah satu perajin Blangkon yang merupakan generasi ketiga, Wawan Blangkon mengungkapkan bahwa usaha yang digeluti merupakan turun temurun dari dari kakek neneknya. Warga yang pertama mengawali pembuatan Blangkon di Beji Sleman adalah Mbah Soma disekitar tahun 70an. Blangkon yang dibuat warga adalah Blangkon gaya Yogya Mataraman. Harga Blangkon yang dijual bervariasi mulai dari Rp 75 ribu hingga jutaan. Untuk yang harga jutaan bahanya menggunakan kain batik tulis.

"Kendala kami itu sekarang kami belum punya lapak, perajin juga gak banyak. Anak-anak kami juga belum ada yang mau belajar," ujar Wawan dalam kegiatan Pers Tour “Menelusuri Kearifan Lokal Sleman: Dari Klinting Ngawen Hingga Blangkon Beji” yang diadakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Sabtu, (29 November 2025)

Ia berharap, nantinya pemerintah Sleman membantu untuk penyediaan show room usaha kerajinan Blangkon di Beji, Sleman tersebut. Selain itu juga berharap agar masalah hak cipta atau HAKI agar bisa didapatkan kampung Blangkon Beji Sleman ini.

Sementara usaha Kerajinan Kuningan/Klinting, yang berada di dusun Ngawen, Sidokarto, Godean, Sleman juga tetap bertahan hingga saat ini. Meski jumlah perajin di kampung ini sekarang semakin sedikit. Perajin Klinting, Mulyadi (60) mengaku bahwa ia menggeluti kerajinan Klinting ini dari orang tuanya dan masih dijalankan sampai saat ini bersama anak istrinya. Ia menceritakan masa kejayaannya ada ditahun 2000an namun sekarang pembeli sudah turun hingga 50 persen.

"Dulu disini ada 20an perajin sekarang hanya tinggal 2 orang. Sekarang orderan juga sepi," ujarnya lirih menceritakan kondisinya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (4/12).

Sekarang yang ia harapkan adalah dukungan dari pemerintah agar usahanya bisa terus berjalan. Terutama adalah usaha permodalan yang diharapkan ada kucuran dana dari pemerintah kabupaten Sleman.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire