Banjir mulai surut, warga Pandeglang diminta tetap waspada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadaman Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Pandeglang, Banten meminta warga Kecamatan Angsana tetap waspada meskipun banjir luapan Sungai Ciliman mulai surut karena daerah setempat masih berpeluang hujan dalam beberapa hari ke depan.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadaman Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Pandeglang, Banten meminta warga Kecamatan Angsana tetap waspada meskipun banjir luapan Sungai Ciliman mulai surut karena daerah setempat masih berpeluang hujan dalam beberapa hari ke depan.
"Kita berharap masyarakat tetap dalam kondisi waspada dan siaga menghadapi cuaca ekstrem itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD-PK Kabupaten Pandeglang Lilis Sulistiyati di Pandeglang, Kamis.
Ia menjelaskan warga beberapa desa di kecamatan itu, dari sejumlah tempat pengungsian, telah kembali ke rumah masing-masing setelah banjir mulai surut.
Mereka selanjutnya membersihkan rumah dan lingkungan dari sampah dan lumpur sisa banjir setinggi sekitar 30-50 sentimeter akibat hujan lebat pada Rabu (5/11).
Camat Angsana Kabupaten Pandeglang Acep Jumhani mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing pascabanjir guna mencegah penyakit.
"Kami minta masyarakat agar menjaga kebersihan agar tidak menimbulkan berbagai penyakit," katanya.
Sejumlah desa di kecamatan itu yang mengalami banjir, yakni Cikayas, Sumur Laban, dan Pada Mulya. Sebanyak 526 rumah dengan total warga 2.104 jiwa, tergenang air.
Ia mengatakan banjir tidak mengakibatkan jatuh korban luka atau jiwa.
Seorang warga Desa Cikayas, Ujang (35), mengaku kembali ke rumah setelah banjir surut.
Selanjutnya, ia menangani dampak sisa banjir berupa membersihkan rumah dan lingkungan dari lumpur dan sampah.
"Kami sekarang sudah kembali menempati rumah setelah banjir surut itu," katanya.




