BMKG: Waspada gangguan operasional Merak akibat supermoon dan hujan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat, khususnya operator pelabuhan, waspada potensi gangguan operasional bongkar muat dan pelayaran di Pelabuhan Merak - Bakauheni akibat kombinasi fenomena supermoon dan curah hujan tinggi pada awal serta akhir Desember 2025.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat, khususnya operator pelabuhan, waspada potensi gangguan operasional bongkar muat dan pelayaran di Pelabuhan Merak - Bakauheni akibat kombinasi fenomena supermoon dan curah hujan tinggi pada awal serta akhir Desember 2025.
Potensi peningkatan tinggi muka air laut maksimum tersebut dikhawatirkan mengganggu operasional pelabuhan selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Kepala Kelompok Kerja Data dan Informasi BMKG Merak Trian Asmarahadi dalam keterangannya di Kota Serang, Rabu, menjelaskan kondisi tersebut perlu menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan di sektor pelabuhan.
“Kalau kita bilang maksimum, pasti akan ada dampaknya, pasti akan ada dampak untuk bongkar muat,” ujar Trian.
Untuk meminimalkan risiko, lanjutnya, BMKG menyiapkan pos pemantauan cuaca Nataru di sejumlah dermaga bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak. Pos pemantauan ini akan bekerja secara real time untuk memonitor gelombang pasang dan perubahan dinamika laut.
“Jadi kami terus menginformasikan kepada pihak KSOP, kami menginformasikan potensi-potensi cuaca, apabila ada cuaca buruk, untuk satu jam ke depan atau tiga jam ke depan,” lanjut Trian.
Dia menegaskan informasi cuaca jangka pendek menjadi kunci agar pengelola pelabuhan dapat menyesuaikan jadwal bongkar muat maupun keberangkatan kapal.
BMKG juga mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan laut agar tidak mengabaikan kondisi cuaca, terutama saat puncak arus mudik dan balik Nataru.
“Dan masyarakat tidak perlu khawatir berlebih. Apabila ada cuaca buruk, kami akan informasikan dan KSOP akan bertindak untuk mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang pada saat Nataru,” tuturnya.
Imbauan ini diberikan untuk memastikan penumpang tetap waspada tanpa menimbulkan kepanikan.
Selain potensi gangguan di Pelabuhan Merak, BMKG juga mencatat risiko banjir rob di beberapa wilayah pesisir Banten. Peningkatan air laut ini dapat berdampak pada permukiman, tambak, dan aktivitas ekonomi pesisir.
Prediksi BMKG menunjukkan rob akan melanda pesisir utara Serang dan Tangerang pada 5–13 dan 20–26 Desember 2025, pesisir Selat Sunda barat Pandeglang pada 10–16 dan 23–24 Desember 2025, dan pesisir selatan Pandeglang dan Lebak pada 9–17 dan 21–28 Desember 2025
BMKG meminta masyarakat pesisir untuk memantau informasi berkala, mengamankan barang berharga, dan menghindari aktivitas di area yang rawan terendam.




