BPBD Kota Malang susun strategi percepatan pencegahan dampak bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menyusun strategi untuk mempercepat pencegahan meluasnya dampak bencana alam imbas cuaca ekstrem.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menyusun strategi untuk mempercepat pencegahan meluasnya dampak bencana alam imbas cuaca ekstrem.
"Secara normatif harus menyiapkan pos lapangan, jadi ada pemetaan daerah rawan bencananya dan menyiagakan personel di sana," kata Kepala BPBD Kota Malang Prayitno di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Pos lapangan itu ditujukan untuk mempercepat proses dan penentuan jalur evakuasi hingga menentukan titik pengungsian bagi masyarakat terdampak, dan pendirian dapur umum.
Kemudian, melalui pos lapangan BPBD Kota Malang juga mendesain konsep penanganan pascabencana.
Langkah yang disiapkan oleh BPBD setempat sekaligus menindaklanjuti perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca pada minggu kedua hingga awal Januari 2026, seperti munculnya potensi curah hujan akibat aktifnya Monsoon Asia dan anomali atmosfer Madden Julian Oscillation, Gelombag Kelvin, dan Rossby Equator yang memicu hujan ekstrem.
Kemudian, juga potensi tumbuhnya bibit siklon tropis di wilayah selatan Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga berfokus pada penanganan banjir di kawasan permukiman penduduk dengan menyiapkan pos kesiapsiagaan dan tanggap bencana.
Pendirian pos akan dikoordinasikan bersama pejabat wilayah atau camat dan lurah.
"Jadi mereka sudah bisa memperkirakan dan kami dari BPBD bisa mengorkestrasi penanganan. Simulasi siaga bencana sudah dilakukan dengan begitu masyarakat sudah tahu apa yang dilakukan ketika potensi bencana itu datang," ujar dia.
Prayitno menyatakan untuk percepatan deteksi bencana banjir, Kota Malang telah memiliki total 23 sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) dan mayoritas terpasang di daerah aliran sungai (DAS).
Keberadaan EWS tetap diperkuat dengan pelaksanaan pengawasan manual oleh setiap petugas BPBD di masing-masing lokasi.
BPBD Kota Malang mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya aktif memantau perkembangan cuaca melalui ponsel masing-masing.
"Karena kami setiap dua jam sekali memperbarui informasi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG. Kami kirimkan itu ke kelurahan," tuturnya.




