Top
Begin typing your search above and press return to search.

Empat rumah warga di Makasar rusak akibat abrasi, dua di antaranya ambruk

Sebanyak empat rumah warga di Jalan Sumur Jambu RT 08 RW 05 Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mengalami kerusakan akibat abrasi pada saluran air lama yang kondisinya telah rapuh.

Empat rumah warga di Makasar rusak akibat abrasi, dua di antaranya ambruk
X

Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

Sebanyak empat rumah warga di Jalan Sumur Jambu RT 08 RW 05 Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mengalami kerusakan akibat abrasi pada saluran air lama yang kondisinya telah rapuh.

Akibat kejadian tersebut, dua rumah rusak parah dan dua rumah lainnya mengalami rusak ringan.

Ketua RT 08/05, Zulkifli, mengatakan peristiwa tersebut bermula dari laporan warga terkait keretakan pagar yang terjadi pada malam Jumat (31/10) lalu.

Laporan itu kemudian diteruskan ke pihak kelurahan dan RW setempat.

“Pada hari Sabtu petugas dari kelurahan datang melakukan survei. Dari hasil survei disarankan untuk dilakukan pembongkaran pagar secara mandiri,” ujar Zulkifli kepada Radio Elshinta di Jakarta, Selasa (4/10)

Namun saat proses pembongkaran pagar yang berlangsung pada Senin (3/11), bagian tembok rumah ikut tertarik dan menyebabkan ambruknya struktur bangunan.

“Di luar dugaan, karena satu bidang tapi beda tembok, akhirnya ketarik dan terjadilah seperti ini,” ujarnya.

Kepada Radio Elshinta Zulkifli menjelaskan, abrasi terjadi pada saluran air yang sudah berusia puluhan tahun dan belum mengalami perbaikan menyeluruh sejak dibangun sekitar tahun 1980.

“Saluran ini sudah tua, sejak sekitar 1980 sudah aktif. Dulu pernah dinormalisasi waktu RT lama, tapi kemudian ditutup aspal, padahal awalnya itu bak kontrol,” katanya.

Zulkifli menyebutkan, kegiatan yang dilakukan saat kejadian sebenarnya merupakan tahap awal normalisasi saluran air karena kondisinya sudah tidak layak.

“Normalisasi ini karena saluran sudah tua. Jalan di atasnya sekarang menutupi saluran, jadi perlu dibuka kembali,” terangnya

Zulkifli menambahkan, tanda-tanda abrasi telah muncul secara bertahap sejak lama.

“Kita sudah wanti-wanti karena memang ada pergeseran tanah di sekitar saluran,” pungkasnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Selasa (4/11).

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire