Instansi, lembaga dan komunitas dilibatkan bangun mitigasi bencana di Jatiroto
Apel mitigasi bencana hidrometeorologi di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bertempat di halaman SD Negeri 02 Persil Desa Rojopolo yang melibatkan siswa siswi guru dalam memperkuat phentahelix dalam mewujudkan ketangguhan bencana.
Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.Apel mitigasi bencana hidrometeorologi di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bertempat di halaman SD Negeri 02 Persil Desa Rojopolo yang melibatkan siswa siswi guru dalam memperkuat phentahelix dalam mewujudkan ketangguhan bencana. Pentahelix adalah model kolaborasi antara lima elemen utama yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media.
Kegiatan yang digelar pada hari Sabtu 22 November 2025 yang terlibat BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Lumajang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang, KSO Lumajang Raya, PT. Sinergi Gula Nusantara PG. Djatiroto Pemerintahan Desa Rojopolo, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) dan pelajar.
Dalam sambutannya General Manajer (GM) PT. Sinergi Gula Nusantara PG. Djatiroto Agus Priambodo yang di wakili Manajer Keuangan dan Umum PT. Sinergi Gula Nusantara PG Djatiroto Apit Eko Prihantono, bahwa dengan adanya apel mitigasi untuk membangun kekuatan masyarakat terhadap ketangguhan bencana, pelajar yang ikut serta kegiatan tersebut menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan dengan memahami dan mempunyai ketangguhan menghadapi ancaman bencana.
"Apel mitigasi ini diharapkan bisa menguatkan ketangguhan menghadapi bencana, keikutsertaan pelajar untuk menumbuhkan jiwa kesadaran cinta lingkungan menghadapi ketangguhan bencana," ucap Apit Eko di hadapan peserta dan undangan.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi APTRI yang disampaikan Ketua APTRI Lumajang H. Didik Purwanto dengan adanya kolaborasi dari beberapa instansi baik pemerintah, BUMN dan lainnya diharapkan kedepan sinergi antar lembaga semakin kuat dalam mewujudkan ketangguhan bencana.
"Tentu kami sebagai mitra PG sangat apresiasi kegiatan yang dilakukan ini, kami berharap bentuk kegiatan lain bisa terwujud untuk Lumajang lebih baik dan tangguh menghadapi bencana," tutur Didik Purwanto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono, Senin (24/11).
Sementara itu Kepala Desa Rojopolo Hj. Sukianti menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan mitigasi, karena dengan adanya tanaman produktif yang dibantukan dalam beberapa tahun kedepan akan menambah perekonomian masyarakat selain tujuan utama memperkuat phentahelix dalam ketangguhan menghadapi bencana.
"Saya sebagai Kepala Desa Rojopolo tentunya sangat berterimakasih seluruh instansi yang terlibat baik itu BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten, DHL Lumajang, KSO Lumajang Raya, PT Sinergi Gula Nusantara PG Djatiroto, APTRI dan murid beserta para guru. Bantuan ini akan menambah perekonomian masyarakat," kata Sukianti.
Pelaksanaan yang dilakukan penanaman simbolis pohon produktif oleh pihak-pihak yang terlibat di sekitar halaman SD Negeri 02 Persil Rojopolo merupakan bantuan bibit dari BPBD Provinsi Jawa Timur sebanyak 200 bibit dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) 50 bibit.
Dari BPBD Provinsi Jawa Timur bibit tanaman yang dialokasikan alpukat 50 batang, durian 50 batang, jambu air 50 batang, kelengkeng 50 batang. Sementara dari DLH Lumajang bantuan berupa bibit durian 25 batang, alpukat 10 batang, dan mangga 5 batang.




