KaKwarda Jatim apresiasi keterlibatan Pramuka dalam mitigasi bencana di Jatiroto
Mitigasi bencana banjir yang melibatkan Pramuka di Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur telah menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. Keterlibatan tersebut di apresiasi Ka Kwarda Jawa Timur H. Muhammad Arum Sabil.

Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.
Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.
Mitigasi bencana banjir yang melibatkan Pramuka di Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur telah menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. Keterlibatan tersebut di apresiasi Ka Kwarda Jawa Timur H. Muhammad Arum Sabil.
Arum Sabil berharap motivasi yang ditanamkan kepada Pramuka terus dilakukan, karena menumbuhkan nilai kesadaran itu perlu dilakukan pembelajaran dan penetapan langsung. Dari Pramuka yang turut serta kegiatan pada hari Sabtu (22/11/2025) kiranya menjadi kekuatan dalam membentuk karakter ketangguhan menghadapi bencana.
"Keterlibatan adik-adik Pramuka oleh pihak penyelenggara kiranya menjadi paham apa yang harus dilakukan dalam mewujudkan ketangguhan menghadapi bencana," kata Arum Sabil seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono, Selasa (25/11).
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang Hertutik menyampaikan terwujudnya kegiatan yang berkontribusi DLH Kabupaten Lumajang, BPBD Provesi, BPBD Kabupaten Lumajang dan beberapa instansi dan organisasi sebuah langkah untuk mewujudkan masyarakat peduli terhadap lingkungannya. Pemahaman dan menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pelajar yang terlibat dalam kegiatan mitigasi upaya menjadi orang yang tanggap sigap terhadap ancaman bahaya bencana.
"Keterlibatan semua unsur dalam mitigasi yang dilakukan agar meminimalisir dampak ancaman bencana, keterlibatan masyarakat dan pelajar bagian penting untuk menguatkan ketangguhan menghadapi bencana," ucapnya.
Bahaya ancaman bencana dari sampah menjadi poin penting yang harus dipahami dan dilaksanakan, karena adanya banjir yang ada sebagian dipicu oleh ketidak pedulian masyarakat membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
"Kita berharap pertemuan ini menjadi motivasi menjadi pionir untuk tanggap dan sigap terhadap keberadaan sampah, mari kita menjadi contoh yang baik tidak membuang sampah sembarangan karena bisa menjadi pemicu terjadinya bencana," pungkasnya.




