Top
Begin typing your search above and press return to search.

Kepala BPPTKG: Aktivitas Gunung Merapi masih aman

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas Gunung Merapi dengan setiap hari terjadi ratusan guguran dan sesekali awan panas, masih aman untuk kegiatan masyarakat sehari-hari.

Kepala BPPTKG: Aktivitas Gunung Merapi masih aman
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas Gunung Merapi dengan setiap hari terjadi ratusan guguran dan sesekali awan panas, masih aman untuk kegiatan masyarakat sehari-hari.

"Meskipun intensitas erupsi tinggi tetapi masih aman karena jaraknya hanya sampai 2 kilometer, sementara penduduk tinggal paling dekat itu 6,5 kilometer. Jadi insyaallah masih aman terkendali bagi masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dan menikmati indahnya Gunung Merapi," kata dia di Magelang, Jawa Tengah, Selasa.

Ia mengatakan hal tersebut, setelah mengikuti penanaman pohon secara serentak di Taman Nasional Gunung Merapi di Desa Dukun, Kabupaten Magelang, bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Indonesia 2025.

Ia mengatakan aktivitas Gunung Semeru di Jawa Timur tidak memengaruhi aktivitas Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Jadi ibarat keluarga, Gunung Semeru atau Gunung Merapi itu punya dapur masing-masing jadi tidak saling berpengaruh, mereka berjauhan jadi tidak saling memengaruhi, insyaallah aman," katanya.

Dia menjelaskan situasi masih aman terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi itu, berdasarkan data pemantauan gunung tersebut setiap saat.

"Kalau sejak 2001 paling jauh lima kilometer itu di Kali Gendol, jadi kita perlu waspada juga, sejauh inikan tahu aktivitas erupsi ke arah barat daya, tetapi jangan lupa ada kubah lava di tengah kawah itu arahnya ke Kali Gendol, jadi di daerah Glagahharjo, kemudian barat daya di Keningar, Kaliurang, Tuguarum itu masih perlu waspada terhadap aktivitas erupsi ini," katanya .

Ia mengatakan skenario terburuk itu dengan jarak hingga tujuh kilometer, sedangkan luncuran material erupsi saat ini hingga dua kilometer.

"Jadi masih jauh dari skenario yang kita buat, yang kita rekomendasikan sebagai daerah bahaya. Warga kami minta untuk tetap harmoni dengan Merapi seperti biasanya, kita sudah melalui lima tahun ini dengan baik-baik maka insyaallah masih bisa berdampingan dengan aktivitas Merapi untuk beberapa waktu ke depan," katanya.

Ia mengatakan musim hujan ini juga berpengaruh terhadap ketidakstabilan kubah lava Gunung Merapi.

"Jadi memang wajar ketika musim hujan di bulan November, Desember (2025), kemudian puncaknya nanti Januari, Februari (2026) itu intensitas guguran akan sedikit meningkat," kata dia.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire