Menko Infrastruktur tinjau putusnya jalan nasional Lembah Anai

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau langsung kondisi jalan nasional yang terputus akibat banjir besar di kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Selasa (02/12).

Kawasan ini menjadi salah satu titik terparah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat.

AHY di Lembah Anai, Selasa, mengatakan jalan ini merupakan akses vital yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau sekaligus menjadi jalur utama transportasi masyarakat dan distribusi barang.

Putusnya jalur tersebut bukan sekadar menghambat mobilitas, namun juga melumpuhkan arus logistik dan ekonomi masyarakat Sumatera Barat.

“Ketika jalan utama ini terputus, tentunya aktivitas ekonomi sangat terganggu, bahkan lumpuh,” ujar AHY.

AHY menyebut sebagai Menteri Infrastruktur, kedatangannya untuk memastikan bahwa di kawasan tersebut sudah dilakukan berbagai upaya, terutama alat berat untuk bisa dihubungkan kembali.

Tahap awal, pemerintah menargetkan jalur itu dapat kembali tersambung secara temporer agar kendaraan tertentu sudah bisa melintas meskipun secara terbatas.

“Kami memastikan berbagai upaya sedang dilakukan. Mohon berikan ruang bagi petugas yang bekerja di lapangan,” kata dia.

Lebih lanjut, AHY mengatakan karena kondisi masih sementara, untuk sementara waktu bisa dibuka hanya untuk satu jalur dan akan dilewati secara bergantian.

Meski hanya pembukaan sementara, AHY menegaskan upaya rekonstruksi permanen tetap disiapkan secara paralel, namun prosesnya membutuhkan waktu yang lama dan biaya besar.

“Yang namanya sementara tentu tidak seperti kondisi normal. Namun, secara paralel kita mengusahakan yang permanen, yang membutuhkan waktu lebih lama dan tentu biayanya lebih besar lagi," kata dia.

Sementara itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan kunjungan Menteri Infrastruktur ke Tanah Datar diharapkan memberi dorongan percepatan penanganan, mengingat jalur Lembah Anai menjadi salah satu akses vital di Sumatera Barat.

"Kami selaku pemerintah daerah, tentunya berharap kepada Bapak Menko jalan ini bisa segera dibangun kembali. Karena jalan ini jalan vital yang menentukan pergerakan ekonomi masyarakat di dua provinsi, yaitu Sumatera Barat dan Riau," katanya.