Meski medan berat, dua korban longsor Majenang berhasil ditemukan Tim SAR gabungan
Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) pascabencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus menunjukkan perkembangan signifikan. Memasuki hari keempat, Tim SAR Gabungan kembali berhasil menemukan dua korban meninggal dunia serta dua bagian tubuh (body part) yang diduga kuat milik korban lain yang masih tertimbun material longsoran.

Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.
Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.
Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) pascabencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus menunjukkan perkembangan signifikan. Memasuki hari keempat, Tim SAR Gabungan kembali berhasil menemukan dua korban meninggal dunia serta dua bagian tubuh (body part) yang diduga kuat milik korban lain yang masih tertimbun material longsoran.
Bencana longsor yang terjadi beberapa hari lalu itu menimbulkan kerusakan parah dan memutus sejumlah akses, sehingga menyulitkan proses evakuasi. Medan yang licin, tumpukan material tanah setebal beberapa meter, serta kondisi cuaca yang berubah-ubah membuat tim harus bekerja ekstra hati-hati. Meski demikian, upaya pencarian tetap dilakukan secara intensif sejak pagi.
SAR Mission Coordinator (SMC) Kantor SAR Cilacap, Muhamad Abdullah, mengungkapkan bahwa temuan pertama terjadi di Worksite A2 pada pukul 12.03 WIB. Korban diketahui bernama Kasrinah (47). Selanjutnya, temuan kedua diperoleh di Worksite A1 pada pukul 14.58 WIB atas nama Diah Ramadani (17), yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Hanya beberapa menit berselang, pada pukul 15.10 WIB, satu bagian tubuh kembali ditemukan di lokasi tersebut. Kemudian satu body part lainnya ditemukan di Worksite B1 pada pukul 15.05 WIB.
“Penemuan ini adalah hasil dari kerja keras dan sinergi seluruh unsur tim di lapangan. Meskipun medan cukup sulit dan kondisi cuaca tidak menentu, tim tetap berkomitmen melakukan pencarian maksimal,” ujar Abdullah seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Senin (17/11).
Ia menambahkan bahwa operasi SAR melibatkan berbagai unsur, mulai dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, relawan, hingga masyarakat setempat yang turut membantu memberikan informasi mengenai posisi korban dan akses titik-titik rawan.
Hingga berita ini diturunkan, total 46 warga terdampak bencana tersebut. Rinciannya, 23 orang selamat, 13 orang meninggal dunia, dan 10 orang masih dalam pencarian. Tim SAR Gabungan menyatakan akan terus melanjutkan operasi hingga seluruh korban berhasil ditemukan, dengan mengerahkan alat berat, anjing pelacak, serta memperluas sektor pencarian di titik-titik prioritas.
Operasi di Majenang diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, melihat kondisi lapangan yang masih labil dan tingginya potensi longsor susulan. Namun seluruh unsur SAR menegaskan bahwa keselamatan dan percepatan evakuasi tetap menjadi prioritas utama.




