Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pasaman Barat perpanjang masa tanggap darurat bencana tujuh hari

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) memperpanjang masa tanggap darurat bencana hingga 15 Desember 2025.

Pasaman Barat perpanjang masa tanggap darurat bencana tujuh hari
X

Warga saat melihat tim gabungan Pemkab Pasaman Barat melakukan pencarian terhadap tiga orang lagi yang tertimbun longsor di Tinggam Nagari (Desa) Sinuruik, Kecamatan Talamau. Pemkab setempat memperpanjang masa tanggap darurat selama tujuh hari hingga 15 Desember 2025. ANTARA/Altas Maulana.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) memperpanjang masa tanggap darurat bencana hingga 15 Desember 2025.

"Hari ini berdasarkan rapat bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), maka masa tanggap darurat diperpanjang tujuh hari, terhitung hari ini sampai 15 Desember," kata Bupati Pasaman Barat Yulianto didampingi Wakil Bupati M Ihpan usai rapat bersama Forkopimda di Simpang Empat, Senin.

Menurutnya, keputusan ini diambil berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kondisi di wilayah terdampak, termasuk mempertimbangkan masih adanya tiga warga yang belum ditemukan serta kerusakan infrastruktur yang membutuhkan penanganan lanjutan.

Dia menyampaikan Pemprov Sumbar juga melakukan perpanjangan masa tanggap darurat.

Dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, terutama kerusakan infrastruktur dan korban hilang yang belum ditemukan, Pemkab Pasaman Barat menetapkan perpanjangan masa tanggap darurat di tingkat kabupaten.

“Setelah kita koordinasikan dengan Forkopimda dan organisasi perangkat daerah (OPD), ada sejumlah langkah yang akan kita ambil dalam perpanjangan masa tanggap darurat ini. Kita akan melakukan evaluasi dan perbaikan agar kondisi daerah dapat kembali normal,” ujarnya.

Ia menambahkan 11 kecamatan yang terdampak bencana sebelumnya telah mendapatkan penanganan pada masa tanggap darurat pertama, termasuk penyaluran sembako serta pembukaan jalur evakuasi.

Bupati Yulianto mengimbau masyarakat di wilayah rawan longsor dan banjir untuk tetap waspada terhadap perubahan kondisi alam.

Ia mencontohkan bahwa pada malam sebelumnya, debit air Batang Saman sempat kembali naik, sehingga menimbulkan kecemasan warga.

“Melihat perkiraan cuaca, kita semua perlu memperhatikan potensi terjadinya longsor dan banjir. Kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” katanya.

Data terakhir hingga Senin (8/12), bencana alam banjir dan longsor menyebabkan empat orang meninggal dunia, tiga orang hilang, lima orang luka, mengungsi 4.365 jiwa dan 55.300 jiwa.

Selain itu, juga menyebabkan 46 unit rumah rusak berat, 18 unit rusak sedang, 22 unit rusak ringan, 5.171 unit rumah terendam banjir, 13 unit rumah hanyut, dan 31 sekolah terdampak.

Juga merusak satu perkantoran, tiga fasilitas kesehatan terdampak, enam tempat ibadah terendam, 12 jembatan rusak, 10 ruas jalan terdampak dan 921,25 hektare lahan pertanian terdampak.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire