Pemkab Boyolali gerak cepat tangani longsor di Gunung Madu
Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dipimpin langsung Bupati Agus Irawan, Selasa (4/11/2025) turun ke lokasi bencana alam untuk bergerak cepat menangani bencana tanah longsor di Gunung Madu, Kecamatan Simo.

Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dipimpin langsung Bupati Agus Irawan, Selasa (4/11/2025) turun ke lokasi bencana alam untuk bergerak cepat menangani bencana tanah longsor di Gunung Madu, Kecamatan Simo.
Langkah tersebut dilakukan sebagai tindaklanjut laporan bencana yang telah diterima dan material longsor yang sempat mengganggu akses jalan.
Tanah longsor sepanjang 28 meter, kedalaman 12 meter di wilayah Simo tersebut sempat mengganggu akses jalan ruas Simo - Klego. Longsor terjadi dampak hujan lebat yang mengakibatkan air di atas bukit meluap hingga menghantam bahu jalan di bawahnya hingga longsor terjadi pada beberapa hari lalu.
Di sela peninjauannya di lokasi, Bupati Agus Irawan mengatakan berkomitmen untuk segera menyikapi dampak bencana longsor di Gunung Madu.
“Ini langsung ada penanganan pertama, supaya warga bisa melakukan perjalanan dengan baik. Insya Allah, 2026 baru akan kita anggarkan untuk perbaikan,” kata Agus Irawan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Selasa (4/11).
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Boyolali, pihak pemkab melakukan penanganan sementara. Antara lain, ada pemasangan rambu lalu lintas untuk keselamatan pengguna jalan, dan pembuatan drainase pada sisi dalam jalan dengan cara normalisasi saluran serta membuat saluran baru di sekitar longsoran.
Selain itu, juga dilakukan penutupan longsor dengan terpal dan dibuat tanggul dari karung plastik yang diisi dengan tanah untuk mengarahkan air agar tidak masuk ke longsoran.
DPUPR Kabupaten Boyolali di APBD 2026 juga membuat rencana penanganan permanen dengan membuat dinding penahan tanah, dan membuat saluran permanen di sekitar longsoran dengan estimasi anggaran sebesar Rp2 miliar.




