Pemprov Sumbar percepat penanganan objek vital pascabencana
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus melakukan percepatan penanganan infrastruktur pascabencana hidrometeorologi terutama pada objek vital yang menjadi penghubung logistik demi kelancaran ekonomi masyarakat.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus melakukan percepatan penanganan infrastruktur pascabencana hidrometeorologi terutama pada objek vital yang menjadi penghubung logistik demi kelancaran ekonomi masyarakat.
"Terutama penanganan longsoran di kawasan jalan nasional Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar agar dapat segera diselesaikan dan fungsional," kata Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy di Padang, Kamis.
Sebab, ruas tersebut merupakan objek vital Sumbar yang menjadi jalur utama logistik penghubung menuju Provinsi Riau sehingga percepatan penanganan menjadi sangat penting.
Termasuk pula demi memulihkan kelancaran arus transportasi, mobilitas masyarakat, distribusi logistik serta perekonomian masyarakat di provinsi itu.
Vasko menegaskan, pemerintah terus berkomitmen untuk hadir, mengawal serta mendukung penuh langkah-langkah yang diperlukan agar penanganan di kawasan Lembah Anai yang saat ini putus total dapat diselesaikan secepat mungkin.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Elsa Putra Friandi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dalam rangka percepatan penanganan lokasi-lokasi longsoran di Sumbar terutama di kawasan Lembah Anai.
Menurut dia, mayoritas lokasi atau titik terdampak bencana pada ruas jalan nasional telah ditangani dengan cepat oleh tim BPJN Sumbar, namun lokasi dengan tingkat kerusakan paling berat berada di Lembah Anai sehingga memerlukan perhatian dan penanganan khusus.
Secara umum, penanganan di ruas jalan Padang Panjang-Sicincin tersebut terus dipercepat demi memulihkan konektivitas kawasan Lembah Anai.
Kondisi terkini dalam tanggap darurat, jelas dia, telah dilakukan normalisasi pada titik-titik longsor untuk membersihkan material yang masih menutup aliran air serta mengurangi potensi longsor susulan.
Termasuk pula adanya pemasangan geotex di kilometer 63+500 sebagai langkah penguatan darurat dimana material tersebut berfungsi untuk membantu separasi, filtrasi serta pengendalian erosi sehingga struktur tanah di area kritis tetap stabil dan tidak mudah tergerus air.




