Top
Begin typing your search above and press return to search.

PGA catat 12 letusan Gunung Marapi hingga 26 September 2025

PGA catat 12 letusan Gunung Marapi hingga 26 September 2025
X

Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat meletus pada Jumat (26/9/2025). Antara/HO-Humas PGA Gunung Marapi

Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi mencatat hingga 26 September 2025 gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat meletus sebanyak 12 kali.

"Teranyar Gunung Marapi erupsi pada Jumat sore pukul 18.31 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung," kata petugas PGA Gunung Marapi Ahmad Rifandi di Padang, Jumat (26/09).

Dari laporan yang dirangkum PGA kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter, serta berdurasi sekitar 46 detik.

Merujuk data PGA setempat letusan pertama di September 2025 terjadi pada 4 September pukul 21.44 WIB namun tinggi kolom abu vulkanik tidak teramati karena tertutup awan. Kemudian, pada 21 September PGA mencatat gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu meletus sebanyak dua kali.

Saat ini, Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.

Kondisi tersebut terutama saat terjadi hujan atau musim hujan. Kemudian, apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.

Tidak hanya itu, apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)

PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi terjadinya banjir lahar dingin.

Kondisi tersebut tidak bisa diabaikan karena sangat rentan dan berbahaya terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal yang paling mungkin terjadi yakni banjir lahar dingin seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire