Pompa penyedor air diperbanyak untuk atasi banjir di Semarang dan Demak
Untuk mengurangi dampak banjir yang menggenangi jalur Pantura di Kaligawe Semarang dan Sayung, Kabupaten Demak yang hingga hari ke-9 ini belum teratasi; maka Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta agar pompa penyedot air diperbanyak dan harus bekerja nonstop.

Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.
Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.
Untuk mengurangi dampak banjir yang menggenangi jalur Pantura di Kaligawe Semarang dan Sayung, Kabupaten Demak yang hingga hari ke-9 ini belum teratasi; maka Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta agar pompa penyedot air diperbanyak dan harus bekerja nonstop.
"Dengan cara itu air bisa segera surut dan jalan bisa dilalui, sementara genangan air di perkampungan warga diharapkan juga segera surut," kata Ahmad Luthfi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Kamis (30/10).
Untuk mempercepat penyurutan air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah mengoperasikan 38 unit pompa, terdiri dari 7 unit pompa eksisting (kapasitas 14 m³/detik), 3 unit floating pump (6 m³/detik), dan 28 unit mobile pump (10,36 m³/detik).
Total kapasitas pompa yang kini bekerja di empat titik utama — Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru — mencapai 30.360 liter per detik.
Selain itu, dilakukan operasi modifikasi cuaca yang telah dilakukan dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah juga melakukan evakuasi warga terdampak di kawasan Kaligawe yang ketinggian airnya mencapai sekitar 90 sentimeter.
Untuk mempercepat penanganan banjir yang melanda pantura Kota Semarang dan Kabupaten Demak, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga meninjau langsung Kolam Retensi Terboyo, Semarang pada Kamis.
Kunjungan ini untuk memastikan percepatan pengerukan dan pembangunan sistem pengendalian banjir di wilayah Semarang–Demak.
"Pemerintah harus hadir langsung dalam penyelesaian banjir baik di Kaligawe Semarang maupun di Sayung Demak," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU, Dwi Purwantoro, memastikan pihaknya siap mendukung penuh langkah percepatan yang dilakukan Pemprov Jateng. Ia mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti permintaan Gubernur untuk pelebaran saluran dan penambahan pompa.
"BBWS Pemali Juana dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah–DIY sudah berkoordinasi untuk mengintegrasikan pekerjaan pompa, kolam retensi, dan sistem drainase agar penanganan banjir lebih efektif," tuturnya.




