Top
Begin typing your search above and press return to search.

UMY sapkan 3 kunci pemulihan penyintas bencana Sumatera

Bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir menimbulkan kerugian besar bagi ribuan keluarga.

UMY sapkan 3 kunci pemulihan penyintas bencana Sumatera
X

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir menimbulkan kerugian besar bagi ribuan keluarga. Selain kehilangan hunian dan mata pencaharian, banyak orang tua kini tidak lagi mampu membiayai pendidikan anaknya. Kondisi ini menempatkan mahasiswa dari wilayah terdampak pada situasi yang sangat sulit.

Sebagai perguruan tinggi yang menempatkan misi sosial dan kemanusiaan sebagai bagian dari identitasnya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merespons kondisi darurat tersebut dengan menerapkan kebijakan keringanan biaya studi bagi mahasiswa penyintas bencana.

“Kita punya misi dakwah, misi kemanusiaan, tetapi juga misi profesional. Karena kita berada di bawah Muhammadiyah, maka untuk kasus bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, mahasiswa-mahasiswa yang terdampak akan kita berikan keringanan,” ujar Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, Rabu (10/12).

Keringanan tersebut mencakup pembebasan biaya kuliah selama satu semester, satu tahun, hingga kemungkinan pembebasan penuh, tergantung pada tingkat kerusakan atau kehilangan yang dialami keluarga mahasiswa. Kebijakan ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing mahasiswa agar tidak ada yang tertinggal dalam pendidikannya.

“Jika kondisi mereka sangat parah, orang tua tidak punya penghasilan lagi, rumah hilang, atau lahan pertanian rusak, maka kita usahakan minimal satu semester gratis. Jika kondisi belum membaik, kita pertimbangkan lagi. Dalam kasus tertentu, kalau memang sangat berat, bisa saja hingga mereka selesai kuliah,” tambahnya.

Selain keringanan biaya, UMY juga menyalurkan bantuan keseharian bagi mahasiswa yang keluarganya tidak mampu lagi mengirimkan dukungan finansial. Bantuan ini dihimpun melalui donasi civitas academica UMY yang disalurkan melalui Lazismu UMY. Pada momen wisuda Rabu, 10 Desember 2025, total dana yang terkumpul mencapai Rp62.179.033.

Prof. Nurmandi juga menegaskan bahwa UMY siap menurunkan tim KKN maupun dosen untuk membantu proses rehabilitasi di wilayah terdampak bencana. Pendampingan tersebut dapat mencakup perbaikan lingkungan, desain ulang permukiman, hingga pemberdayaan masyarakat.

Ia menambahkan bahwa hingga kini terdapat 26 mahasiswa UMY yang terdampak langsung bencana. Karena itu, UMY juga menyiapkan dukungan psikososial untuk membantu mahasiswa yang mengalami trauma pascabencana.

“Mereka sedang mengalami ujian. Rumah hilang, mungkin ada orang tua yang meninggal, kebun rusak, dan barang-barang lenyap. Karena itu, mereka harus tetap tabah dan tegar. Kami akan mendampingi supaya mereka tetap semangat belajar. Pendampingan psikologis sangat penting karena banyak penyintas bencana mengalami gangguan mental. Psikolog dan dosen UMY siap membantu proses pemulihannya,” tegas Prof. Nurmandi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Rabu (10/12).

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire