UNP data 349 sivitas akademika terdampak banjir Sumbar, satu mahasiswa meninggal dunia
Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat (Sumbar) merampungkan pendataan intenal terkait sivitas akademika yang terdampak bencana banjir dan banjir bandang di Sumatera Barat.
Sumber foto: Musthofa/elshinta.comUniversitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat (Sumbar) merampungkan pendataan intenal terkait sivitas akademika yang terdampak bencana banjir dan banjir bandang di Sumatera Barat. Mulai dari korban jiwa, kehilangan tempat tinggal serta rumah yang tertimbun lumpur.
Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi UNP, Hijriyantomi Suyuthie mengatakan, tercatat 349 orang sivitas terdampak yang terdiri atas 278 mahasiswa, 36 dosen, dan 35 tenaga kependidikan (tendik).
"Data ini dihimpun melalui formulir pelaporan kondisi darurat yang dibuka UNP sejak pascabencana melanda sebagian wilayah Sumbar," kata Hijriyantomi Kamis (4/12).
Di antara data yang terkumpul, UNP mencatat adanya satu korban jiwa atas nama Angger Raja Prakarsa, mahasiswa Program Studi Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, yang menjadi korban longsor dan banjir bandang di kawasan Jembatan Kembar, Padang Panjang.
Almarhum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilaporkan hilang akibat derasnya arus banjir yang menggulung area jalan penghubung Padang Panjang dengan Kota Padang pada puncak kejadian.
"Berpulangnya almarhum menjadi duka mendalam bagi keluarga besar UNP dan menjadi pengingat kuat bahwa bencana ini membawa dampak yang bukan hanya material, tetapi juga kehilangan nyawa," sebut Hijriyantomi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Kamis (4/12).
Berdasarkan wilayah domisili, Kota Padang menjadi daerah dengan jumlah sivitas UNP terdampak tertinggi, yakni 286 orang. Menyusul kemudian Kabupaten Agam dengan 16 orang. Padang Pariaman sebanyak 18 orang, serta daerah lain seperti Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Pariaman, Solok, Tanah Datar, dan beberapa wilayah luar Sumatera Barat dengan jumlah yang lebih sedikit. UNP juga mencatat terdapat dua laporan tanpa keterangan lokasi domisili yang masih dalam proses verifikasi.
Hijriyantomi menjelaskan, pendataan dilakukan, tidak hanya memuat jumlah korban, tetapi juga informasi kondisi rumah serta kebutuhan mendesak melalui unggahan dokumentasi. Banyak mahasiswa dilaporkan harus mengungsi, kehilangan harta benda, hingga menghadapi kesulitan akses kebutuhan dasar. Sementara sejumlah dosen dan tenaga kependidikan turut mengalami kerusakan rumah tinggal dan tengah menjalani proses pemulihan.
Data tersebut menjadi dasar UNP dalam memetakan bantuan dan penggalangan solidaritas yang dilakukan melalui program UNP Peduli, termasuk penyaluran logistik, pemetaan titik terdampak, serta pendampingan bagi mahasiswa yang membutuhkan dukungan lanjutan. Kampus juga terus melakukan pemutakhiran data serta berkoordinasi dengan fakultas dan unit kerja untuk memastikan distribusi bantuan lebih tepat sasaran.
UNP mengajak sivitas akademika, alumni, mitra, dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan kepedulian guna membantu meringankan beban para penyintas, serta mendoakan almarhum Angger Raja Prakarsa agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.




