Tim gabungan lakukan olah TKP laka tunggal bus di exit Tol Pemalang.
Korlantas Polri bersama Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Tengah dan Satlantas Polres Pemalang, pada Minggu (26/10), melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan lalu lintas maut yang menimpa bus rombongan asal Semarang, di jalur keluar Tol Pemalang KM 312, Kelurahan Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.

Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.
Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.
Korlantas Polri bersama Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Tengah dan Satlantas Polres Pemalang, pada Minggu (26/10), melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan lalu lintas maut yang menimpa bus rombongan asal Semarang, di jalur keluar Tol Pemalang KM 312, Kelurahan Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
Kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (25/10) pagi itu menelan korban jiwa sebanyak empat orang dan belasan penumpang lainnya mengalami luka-luka. Bus berukuran medium yang membawa rombongan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Bendan Ngisor Semarang itu sebelumnya dalam perjalanan menuju objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, sebelum akhirnya terguling di tikungan keluar tol.
Dalam kegiatan olah TKP, tim gabungan dari Korlantas Polri, TAA Polda Jateng, serta Satlantas Polres Pemalang melakukan berbagai pemeriksaan teknis di lapangan. Mereka melakukan pengukuran panjang lintasan pengereman, posisi akhir kendaraan, hingga kondisi permukaan jalan. Tak hanya itu, kondisi fisik bus juga turut diperiksa, termasuk sistem pengereman dan kemudi yang diduga menjadi faktor penyebab hilangnya kendali kendaraan.
Kapolres Pemalang AKBP Rendy Setia Permana mengatakan, tim TAA menggunakan teknologi pemetaan tiga dimensi untuk merekonstruksi kejadian secara detail. Hal ini dilakukan agar proses analisis penyebab kecelakaan bisa lebih akurat dan ilmiah.
“Dari hasil kami masih menunggu hasil pemeriksaan mendalam dari tim TAA dan Korlantas. Semua aspek, baik human error maupun faktor jalan, sedang kami pelajari,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Senin (27/10).
Ia menambahkan, hasil olah TKP ini akan menjadi bahan evaluasi penting, tidak hanya untuk proses penyelidikan, tetapi juga untuk langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Lebih lanjut AKP Arief Wiranto selaku Kasatlantas Polres Pemalang mengatakan “Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pengemudi dan perusahaan transportasi agar selalu memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan laik jalan sebelum beroperasi,” tambahnya.
Tim gabungan memastikan proses investigasi akan dilakukan secara transparan dan profesional. Hasil akhir penyelidikan nantinya akan disampaikan kepada publik sebagai bentuk akuntabilitas penegakan hukum di bidang lalu lintas.




