785 butir inex transformer terbungkus kemasan snack digagalkan Rutan Cipinang
Dua pengunjung Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, berhasil diamankan petugas pasca ketahuan hendak melakukan penyelundupan 785 butir obat terlarang jenis Inex Transformer.

Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.
Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.
Dua pengunjung Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, berhasil diamankan petugas pasca ketahuan hendak melakukan penyelundupan 785 butir obat terlarang jenis Inex Transformer.
Kepala Rutan Cipinang Nugroho Dwi Wahyu menjelaskan, aksi tersebut terungkap berkat kewaspadaan petugas pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) bernama Aji Verian dan Fachrurozi pada Selasa (15/10) malam, sekitar pukul 21.02 WIB.
Keduanya mencurigai gerak-gerik dua pengunjung berinisial FF dan E, yang bermaksud mengirimkan makanan kepada warga binaan berinisial B.
"Namun setelah diperiksa, ditemukan barang terlarang (Inex Transformer) yang disembunyikan di dalam salah satu kemasan snack,” ujar Nugroho, Rabu (16/10/2025).
Menurut Nugroho, setelah memgamankan dua terduga pelaku, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Timur untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami segera menyerahkan orang dan barang bukti ke pihak kepolisian untuk pemeriksaan lanjutan,” katanya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Kamis (16/10).
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Heri Azhari, mengatakan bahwa upaya penyelundupan barang terlarang ke dalam lapas dan rutan masih menjadi tantangan serius.
Pasalnya, saat ini para pelaku melakukan dengan beragam modus agar barang haram bisa masuk ke Rutan maupun Lapas.
“Tapi kami rutin melakukan sidak dan deteksi dini gangguan keamanan untuk mencegah peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan,” ujar Heri.
Ia menegaskan komitmen jajarannya untuk terus berperang melawan narkoba dengan menggencarkan razia dan memperkuat kolaborasi dengan aparat penegak hukum sebagaimana arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.
"Zero Narkoba adalah harga mati. Kami akan terus meningkatkan kewaspadaan dan melibatkan masyarakat untuk melaporkan potensi penyelundupan sekecil apa pun,” pungkas Heri.