BNN buru empat orang bandar narkoba usai penggerebekan di Matraman
Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) memburu empat bandar narkoba karena lolos saat penggerebekan di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur (Jaktim).

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) memburu empat bandar narkoba karena lolos saat penggerebekan di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur (Jaktim).
"Mereka masuk daftar pencarian orang (DPO), empat bandar inisial N,P, T dan S. Untuk bandar tadi yang kita tangkap adalah berinisial F dan saat ini empat DPO itu yang perannya sebagai bandar akan dilakukan pengejaran," kata Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat di Matraman, Jakarta Timur, Selasa.
Identitas keempat bandar itu terungkap dari pemeriksaan terhadap para tersangka yang ditangkap saat operasi gabungan BNN RI, TNI dan Polri.
"Dari 25 orang yang kita tangkap, dapat mengungkap seorang bandar inisial F itu," katanya.
Penyidik juga masih mendalami apakah mereka merupakan warga setempat atau pihak luar yang memanfaatkan kawasan itu sebagai basis distribusi.
Tim penindakan BNN RI kini bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk memperluas penyisiran, mengawasi akses keluar masuk wilayah dan analisis terhadap nama-nama yang sudah dikantongi.
Ia menegaskan, pengejaran tidak akan berhenti sampai keempat bandar itu tertangkap. Operasi berlanjut sebagai bagian dari Asta Cita Presiden mengenai pemberantasan narkoba secara menyeluruh.
"BNN, TNI dan Polri akan terus memburu sindikat-sindikat narkoba. Sampai kapan pun kami akan mengejar," katanya menegaskan.
Dengan pengungkapan besar di Kampung Berlan, BNN berharap ruang gerak jaringan peredaran narkoba semakin sempit dan wilayah rawan dapat dipulihkan secara bertahap.
Selain itu, ia menjelaskan, dalam operasi penggerebekan yang dilakukan di 10-15 titik pada Selasa siang, pihaknya menangkap 25 pengedar narkoba.
Penangkapan massal ini menjadi salah satu hasil terbesar dalam operasi pemulihan kampung narkoba yang digelar sepanjang 2025. Dari total 25 pelaku, BNN mengidentifikasi satu orang sebagai bandar berinisial F.
Menurut dia, penangkapan 25 pelaku ini menjadi pintu masuk penting untuk mengungkap struktur jaringan yang lebih besar.
Semua pelaku dibawa ke BNN RI untuk masuk ke proses pendalaman dan pemeriksaan intensif.
Mesin penghitung
Penggerebekan tersebut juga menghasilkan sejumlah barang bukti yang cukup signifikan.
BNN RI berhasil menyita sabu, ganja dalam berbagai ukuran plastik, ratusan klip paket hemat (pahe), uang tunai, hingga perhiasan.
Salah satu barang bukti yang mencolok yakni mesin penghitung uang yang diduga digunakan bandar dalam transaksi besar.
Selain itu, petugas juga mengamankan beberapa senjata tajam serta tiga pucuk senapan angin dari beberapa lokasi.
"Sudah kita bungkus. Saat ini masalah penghitungan jumlah berat barang bukti baik itu sabu maupun ganja nanti dilakukan sampai di Kantor BNN RI Cawang, disaksikan oleh tersangka yang memiliki atau yang menguasai barang bukti narkotika tersebut," jelas Aldrin.
Lebih lanjut, Aldrin menyebut, meski operasi berjalan kondusif, ada beberapa pelaku yang sempat berupaya melarikan diri. Dua hingga tiga pelaku berusaha kabur hingga naik ke atap rumah saat mengetahui keberadaan petugas.
"Namun tim gabungan bergerak cepat, sehingga para pelaku dapat kami tangkap dan barang bukti ikut disita," ucap Aldrin.
Operasi dilakukan secara serentak dengan melibatkan sekitar 450 personel gabungan. Apel pasukan digelar pukul 09.00 WIB di kantor BNN RI, Cawang, sebelum tim bergerak menuju lokasi penggerebekan hingga pukul 13.00 WIB.




