Resahkan warga, aparat buru pelaku pembuang limbah ayam di Desa Jelok
Puluhan karung berisi limbah ayam ditemukan menyebar di beberapa titik di pinggir jalan di kaki Gunung Merapi wilayah Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Informasi yang dihimpun, limbah tersebut sengaja dibuang oleh pihak tidak bertanggung jawab hingga menimbulkan bau busuk.

Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Puluhan karung berisi limbah ayam ditemukan menyebar di beberapa titik di pinggir jalan di kaki Gunung Merapi wilayah Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Informasi yang dihimpun, limbah tersebut sengaja dibuang oleh pihak tidak bertanggung jawab hingga menimbulkan bau busuk.
Ketua RT 02, RW 02, Dukuh Bubakan, Desa Jelok, Sri Hadi kepada awak media mengungkapkan, limbah tersebut ditemukan di beberapa titik.
Kantong limbah paling banyak ditemukan di bekas tambang di sisi jalan Solo-Selo-Borobudur (SSB). Puluhan kantong berisi kepala ayam, jeroan, serta ceker, ditemukan dengan kondisi sudah membusuk. Bahkan banyak diantaranya sudah hancur dan menimbulkan bau tak sedap kemana mana.
“Awalnya dibuang di bekas tambang, terus sama warga dipasang tulisan agar tidak buang sampah. Karena baunya sampai ke permukiman,” jelas Sri Hadi, Rabu (10/12).
Dia mengatakan, limbah tersebut pertama kali ditemukan antara 1-2 minggu sebelumnya. Setelah dipasang papan peringatan, bukannya berhenti, pelaku malah membuang limbah di sepanjang jalan kampung di Dukuh Bubakan.
Pelaku membuang satu karung berisi limbah, tiap beberapa meter. Sri Hadi menjelaskan, bahwa kejadian pembuangan limbah di sepanjang jalan kampung mulai terjadi antara hari Jumat-Sabtu pekan lalu.
“Warga resah, soalnya dilokasi awal sudah dipasang. Tapi malah pindah di jalan desa,” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Kamis (11/12).
Warga berharap, pelaku pembuangan limbah ayam segera ditemukan untuk bertanggung jawab. Mereka juga berharap pelaku bisa mendapat hukuman akibat perbuatannya.
Sementara itu Plt kades Jelok, Prasetyo Joko Nugroho mengatakan, pihaknya akan mencari informasi terkait dalang pembuangan limbah.
“Insyaallah, apabila tertangkap, kalau bisa diproses hukum. Yang paling banyak di sini (jalan SSB). Kami belum tahu persis kapan waktunya, karena di pinggir jalan. Kemungkinan malam hari,” jelas Joko.
Menurutnya, limbah tersebut sudah dibuang dalam jangka waktu cukup lama. Sebab menimbulkan bau busuk yang sangat menusuk.
Lebih lanjut Joko mengatakan, bau busuk mulai tercium sejak 3-4 hari sebelumnya. Pihaknya berkomitmen akan mencari pelaku. Sebab menimbulkan keresahan bagi masyarakat Desa Jelok.
Sementara itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali mengatakan, saat ini beberapa titik tumpukan limbah sudah ditutup menggunakan tanah, oleh dinas lingkungan hidup (DLH) Boyolali. Penutupan tersebut dilakukan untuk mengurangi polusi bau yang dikeluarkan oleh limbah.
“Kami menyayangkan masyarakat yang punya perilaku membuang sampah sembarangan. Secara moral itu tidak betul. Lebih baik berkoordinasi dengan DLH,” jelas Kepala DLH Boyolali, Suraji.
Pihaknya juga mencari siapa pelaku pembuang limbah tersebut. Bahkan, Suraji juga siap melaporkan pelaku dengan tindak pidana ringan (tipiring).
Menurutnya, limbah tersebut masih mempunyai nilai apabila dikelola dengan baik. Dia mencontohkan limbah tersebut bisa digunakan sebagai pakai lele, maupun maggot.
Sementara itu, saat ini Polsek Cepogo juga turut mencari siapa dalang dari pelaku pembuangan limbah tersebut.
Pantauan Elshinta.com di lokasi, limbah dibuang dengan dibungkus kantong plastik bening, serta beberapa lainnya menggunakan karung. Saat didatangi, bau bangkai langsung tercium. Bahkan, beberapa orang yang berada di sekitar lokasi tak kuat menahan bau.




