Khofifah pastikan identifikasi korban Al Khoziny sesuai prosedur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan proses identifikasi korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo berjalan sesuai prosedur dengan dukungan tenaga medis dan tim profesional.

Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan proses identifikasi korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo berjalan sesuai prosedur dengan dukungan tenaga medis dan tim profesional.
"Terima kasih, ante mortem sudah stand by di pesantren sejak hari pertama. Sampel DNA juga sudah diambil dari keluarga wali santri sehingga semua in syaa Allah well prepared," kata Khofifah di RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya, Jumat petang.
Ia menjelaskan rekonsiliasi antara post mortem dan ante mortem akan dilakukan pada waktu maghrib, sehingga keluarga bisa memastikan dan meyakini identitas putra, putri, maupun ponakan mereka yang menjadi korban.
Khofifah menambahkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dari Dinas Sosial juga telah mendampingi keluarga santri untuk menenangkan dan memberikan penjelasan mengenai prosedur evakuasi maupun identifikasi korban.
Dia menjelaskan berbagai upaya percepatan evakuasi sudah dilakukan, mulai dari pengoperasian crane, penambahan alat berat, hingga breaker, namun semua tetap dengan penuh kehati-hatian karena di bawah reruntuhan masih ada santri.
"Crane mulai beroperasi sekitar pukul 10.30 WIB, lalu sempat dihentikan saat istirahat salat Dzuhur, kemudian dilanjutkan lagi. Untuk mempercepat evakuasi, Pemprov menambah crane dan pada tengah malam juga menambah breaker," ujar Khofifah.
Ia menegaskan semua proses dilakukan oleh tenaga yang profesional dengan standar keamanan tinggi agar santri yang masih tertimbun tetap mendapat perlakuan baik serta untuk memastikan keselamatan tim evakuasi.
Khofifah berharap keluarga santri dapat memahami dinamika proses evakuasi maupun identifikasi yang berlangsung.
"Mudah-mudahan keluarga bisa menerima bahwa kerja-kerja profesional sudah dilakukan sebaik-baiknya," tuturnya.
Hingga Jumat petang, ada delapan jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny yang telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk selanjutnya dilakukan identifikasi.