Peringati Hari Pahlawan ke-80, Dedy Yon ajak teladani semangat kepahlawanan
Pada peringatan Hari Pahlawan ke-80 Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengajak untuk meneladani semangat kepahlawanan dalan kehidupan sehari-hari.

Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.
Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.
Pada peringatan Hari Pahlawan ke-80 Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengajak untuk meneladani semangat kepahlawanan dalan kehidupan sehari-hari.
Wali Kota Tegal menyampaikan hal tersebut saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-80 Tahun 2025 di Halaman Pendopo Ki Gede Sebayu, Senin (10/11/2025).
Upacara berlangsung khidmat dengan dihadiri jajaran Forkopimda, ASN, TNI, Polri, organisasi masyarakat, pelajar, mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat.
“Melalui momentum Hari Pahlawan tahun 2025 ini, mari kita bersatu, bekerja keras, saling menghargai, dan terus bergerak bersama untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa. Karena setiap dari kita, sekecil apa pun perannya, memiliki potensi untuk menjadi pahlawan bagi sesama dan bagi Kota Tegal tercinta,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Senin (10/11).
Dalam kesempatan tersebut, selanjutnya Wali Kota Tegal, membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf. Dalam amanatnya, Menteri Sosial menyampaikan bahwa peringatan Hari Pahlawan merupakan momentum untuk mengingat kembali pengorbanan para pahlawan bangsa, yang berjuang bukan demi diri sendiri, melainkan untuk masa depan generasi penerus bangsa.
“Dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Biak, mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini,” demikian salah satu kutipan amanat Menteri Sosial yang dibacakan Wali Kota Tegal.
Menteri Sosial menekankan tiga hal utama yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa, yaitu kesabaran dalam perjuangan, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan demi generasi penerus.
Menurutnya, kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, melainkan melalui waktu, keikhlasan, dan kebersamaan.
Selain itu, perjuangan masa kini bukan lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.
“Hari ini, mari kita bersyukur dan berjanji bahwa kemerdekaan ini tidak akan sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus,” lanjutnya.




