GP Ansor minta dugaan perusakan masjid di Bandungan diusut
Kasus dugaan perusakan Masjid Baiturrahim di Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah viral di media sosial.

Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.
Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.
Kasus dugaan perusakan Masjid Baiturrahim di Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah viral di media sosial. Kejadian itu ditanggapi oleh PC NU Kabupaten Semarang yang kemudian memberikan instruksi kepada GP Ansor Kabupaten Semarang untuk melakukan langkah-langkah termasuk langkah hukum.
Ketua GP Ansor Kabupaten Semarang Farid Hamdani menjelaskan, langkah hukum terkait dugaan perusakan Masjid Baiturrahim ini sedang dilakukan sesuai instruksi PC NU Kabupaten Semarang.
"Langkah hukum akan ditempuh juga untuk memberikan efek jera dan edukasi bagi seluruh warga Indonesia. PB NU juga memberikan dukungan penuh atas langkah- langkah untuk kemaslahatan umat ini," jelasnya, Sabtu (1/11/2025).
Kapolres Semarang AKBP Ratna Qurotul Ainy mengatakan, pihaknya saat ini sedang mendalami terkait video yang beredar itu.
"Jadi siapa pelakunya dan siapa yang menyebarkan video di media sosial masih kami dalami," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Senin (3/11).
Sementara itu Kepala Desa Duren Trismiwati menjelaskan, kabar dugaan perusakan Masjid Baiturrahim tidak benar, yang ada kondisi masjid berantakan. Menurutnya, kejadiannya pada Rabu 22 Oktober 2025 malam.
"Masjid dalam kondisi berantakan diketahui oleh marbot masjid. Marbot juga tidak mengetahui siapa pelakunya. Namun sebelum salat subuh dalam masjid kembali tertata baik lagi, siapa yang menatanya kembali juga tidak tahu," katanya.




