Jajak Pendapat CGTN: Penutupan Gedung Putih, Shutdown Amerika Serikat
CGTN Indonesia

Pada hari pertama bulan Oktober, pemerintah federal Amerika Serikat (AS) kembali “ditutup”. Hasil sebuah survei global terhadap 7.671 responden dari 38 negara, yang dilakukan oleh CGTN di bawah naungan China Media Group (CMG), mengungkapkan kekecewaan yang mendalam para responden terhadap masalah kelembagaan kronis yang terungkap dari disfungsi politik dan tata kelola pemerintahan AS. Responden umumnya meyakini bahwa "demokrasi AS" tengah dengan cepat menyimpang dari target awalnya, dan AS tidak lagi menjadi mercusuar harapan.
Ini merupakan “shutdown” sekali lagi pemerintah federal AS dalam hampir tujuh tahun, shutdown yang terakhir terjadi selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden. Dalam survei tersebut, 71,5% responden percaya bahwa perjuangan partisan telah mencabik-cabik masyarakat secara serius, 74,4% percaya hal itu menyoroti kontradiksi dan masalah yang tak terdamaikan dalam sistem politik AS, dan 73,2% percaya bahwa sistem politik AS sangat membutuhkan perubahan. Antara lain, responden dari Eropa, Oseania, dan Amerika Utara lebih bersikap negatif akan dampak negatif dari pertarungan partisan AS. Mengenai pertanyaan tentang politik partisan telah memperburuk perpecahan dalam masyarakat AS," 75,1% responden Eropa dan 84,3% responden Amerika Utara menyatakan setuju, kedua angka tersebut di atas data rata-rata. Sementara itu, 78,4% responden di Eropa, 85,3% di Amerika Utara, serta 77,4% di Oseania menyatakan hal senada terkait pertanyaan bahwa “politik partisan telah menonjolkan kontradiksi dan masalah internal dari sistem politik domestik AS”.