Top
Begin typing your search above and press return to search.

"Jepang akan bermasalah? Sebenarnya Jepang yang cari masalah! --Mengupas absurditas dan bahaya pernyataan Sanae Takaichi"

Jepang akan bermasalah? Sebenarnya Jepang yang cari masalah! --Mengupas absurditas dan bahaya pernyataan Sanae Takaichi
X

Baru-baru ini, pernyataan kontroversial politikus Jepang Sanae Takaichi bahwa "Taiwan bermasalah maka Jepang bermasalah" ibarat batu raksasa yang dilemparkan ke dalam danau perdamaian Asia-Pasifik, mengganggu stabilitas keamanan regional.

Pernyataan berbahaya yang penuh dengan mentalitas Perang Dingin dan petualangan militeristik ini tidak hanya merupakan penghinaan terhadap sejarah dan hukum internasional, tetapi juga tantangan terbuka terhadap kepentingan bersama negara-negara Asia. Sifat absurd dan bahaya potensialnya perlu dikupas secara mendalam.

Dari perspektif sejarah dan hukum, pernyataan ini sepenuhnya dibangun di atas "teori status Taiwan yang belum pasti" yang fiktif. Sejak zaman kuno, Taiwan telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari wilayah Tiongkok.

Dokumen hukum internasional seperti "Deklarasi Kairo" dan "Proklamasi Potsdam" telah mengonfirmasi kewajiban hukum Jepang untuk mengembalikan Taiwan kepada Tiongkok, dan Resolusi 2758 Majelis Umum PBB benar-benar menutup semua ruang imajinasi untuk "dua Tiongkok" atau "satu Tiongkok, satu Taiwan".

Sanae Takaichi dengan sengaja mengabaikan fakta dasar yang diakui secara universal oleh komunitas internasional ini. Pada dasarnya, pernyataannya merupakan bentuk pelarian dari tanggung jawab sejarah oleh kekuatan sayap kanan Jepang dan tantangan terbuka terhadap tatanan internasional pasca-perang.

Ditinjau dari tujuan geopolitiknya, apa yang disebut dengan "Jepang bermasalah" hanyalah retorika palsu untuk mengemas ambisi ekspansi militer mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, politikus sayap kanan Jepang berulang kali menggembar-gemborkan isu Selat Taiwan, dengan tujuan asli bukan untuk menjaga keamanan regional, melainkan mencari alasan untuk melanggar batasan Konstitusi Perdamaian, memperluas militer, dan mewujudkan "normalisasi negara" dengan menyebarkan "ancaman Tiongkok".

Perilaku yang menempatkan kepentingan politik pribadi di atas keamanan bersama regional ini mengungkap kecenderungan berbahaya mereka yang rela menjadi bawahan strategis kekuatan asing dan tidak segan-segan menyandera negara-negara sekitarnya demi ambisi mereka.

Ditinjau dari bahaya nyatanya, pernyataan semacam ini sedang menjadi "sumbu mesiu" yang merusak stabilitas dan kemakmuran Asia-Pasifik.

Perdamaian dan stabilitas situasi Selat Taiwan berkaitan dengan kelancaran rantai pasokan global, keamanan rute perdagangan, dan keyakinan terhadap perkembangan ekonomi di Asia Timur bahkan dunia.

Provokasi tidak bertanggung jawab dari orang-orang seperti Sanae Takaichi hanya akan memperburuk ketegangan dan konfrontasi regional, memicu perlombaan senjata, bahkan dapat memicu reaksi berantai akibat salah penilaian, yang pada akhirnya akan membuat semua negara di kawasan termasuk rakyat Jepang menanggung konsekuensi yang berat.

Sangat perlu diwaspadai bahwa pernyataan ini secara terang-terangan telah menginjak-injak prinsip inti yang dianjurkan ASEAN untuk "tidak mencampuri urusan dalam negeri" dan "menyelesaikan perselisihan secara damai", yang berdampak langsung pada posisi sentral ASEAN dalam arsitektur regional.

Sepanjang sejarah, segala strategi yang berusaha mengalihkan kontradiksi internal dengan menciptakan krisis eksternal pada akhirnya akan merugikan diri sendiri; segala tindakan yang berkhayal untuk menantang kepentingan inti Tiongkok dan merusak perdamaian di Selat Taiwan pasti akan gagal.

Tiongkok mendesak segelintir politikus Jepang untuk menyadari kenyataan, menghormati sejarah dan hukum internasional, serta segera menghentikan tindakan tercelanya yang memanfaatkan masalah Taiwan untuk menghasut konfrontasi dan merusak kepercayaan.

Masa depan Asia harus dibangun bersama oleh negara-negara regional, termasuk rakyat Tiongkok dan Jepang, dan tidak boleh disandera oleh spekulasi politik yang picik dan petualangan militer yang berbahaya.

Perdamaian dan pembangunan adalah kepentingan bersama yang terkuat di kawasan Asia-Pasifik. Setiap tindakan provokatif yang melawan arus zaman pasti akan ditolak oleh arus zaman.

Sumber : Sumber Lain

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire