Top
Begin typing your search above and press return to search.

15 November 1961, Terjadinya peristiwa Djengkol

Hari ini dalam sejarah 15 November 1961, Terjadinya Peristiwa Djengkol, konflik perebutan wilayah perkebunan antara pihak Pabrik Perkebunan Penataran Djengkol dengan para petani dan buruh dibawah naungan Partai Komunis Indonesia (PKI). Adapun Djengkol sendiri diambil dari nama dimana peristiwa tersebut terjadi, yaitu Dusun Djengkol, Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

15 November 1961, Terjadinya peristiwa Djengkol
X

Sumber foto: https://urli.info/1jk9Z/elshinta.com.

Hari ini dalam sejarah 15 November 1961, Terjadinya Peristiwa Djengkol, konflik perebutan wilayah perkebunan antara pihak Pabrik Perkebunan Penataran Djengkol dengan para petani dan buruh dibawah naungan Partai Komunis Indonesia (PKI).


Adapun Djengkol sendiri diambil dari nama dimana peristiwa tersebut terjadi, yaitu Dusun Djengkol, Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

Konflik ini bermula pada pertengahan 1960-an ketika masyarakat mulai mengolah lahan kosong di sekitar perkebunan Djengkol, yang sebelumnya hancur akibat Agresi Militer II.

Alhasil penduduk menganggap tanah itu sebagai milik pribadi karena telah mereka diami cukup lama meski tidak memiliki sertifikat atau dasar hukum atas lahan tersebut. Ketika Perkebunan Pabrik Penataran Djengkol berupaya mengambil alih lahan dengan menawarkan kompensasi dengan syarat masyarakat segera meninggalkan area tersebut, muncul penolakan keras dari penduduk.

Mereka bergabung dalam organisasi Barisan Tani Indonesia (BTI) dan Sarekat Buruh Perkebunan Republik Indonesia (SARBUPRI) untuk memperkuat perlawanan. Ketegangan meningkat ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) ikut memprovokasi agar penduduk mempertahankan lahan, menjanjikan bagian tanah jika mereka terus melawan.

Provokasi ini memicu serangkaian peristiwa yang dikenal sebagai Peristiwa Djengkol tahun 1961. Pada 3 November, terjadi demonstrasi besar yang melibatkan anggota BTI dan PKI.

Ketegangan memuncak pada 15 November, ketika ABRI melakukan penembakan terhadap massa BTI dan PKI. Konflik ini melibatkan banyak penduduk sekitar, seperti dari Kediri, Lamongan, Nganjuk, hingga Ponorogo, yang didorong oleh PKI untuk bergabung dalam aksi perlawanan.

PKI juga mengorganisasi anggotanya dalam BTI, Gerakan Wanita Indonesia (GERWANI), dan Pemuda Rakyat, sehingga aksi demonstrasi semakin besar dan tak terkendali.

Sumber : Elshinta.Com

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire