24 Desember 2000: Mengenang 25 Tahun, tragedi serangan bom Gereja di Indonesia
Tepat pada 24 Desember 2000 atau 25 tahun yang lalu, sejumlah Gereja di wilayah Indonesia dibom oleh kelompok teroris Jamaah Islamiyah. Atas insiden tersebut total ada 18 orang meninggal. Teror tersebut dilakukan di Batam, Pekanbaru, Jakarta, Mojokerto, Bandung, Ciamis, Mataram dan Nusa Tenggara Barat, berikut daftarnya:
Batam
- Gereja Katolik Santo Damian - Paroki Batam
- Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Sungai Panas
- Gereja Bethany Lantai II Gedung My Mart Batam Center
- Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Pelita, Jalan Teuku Umar
Pekanbaru
- Gereja Huria Kristen Batak Protestan Pekanbaru di SCBD
- Gereja di Jalan Senayan
Jakarta
- Gereja Katedral Jakarta - Paroki Katedral
- Gereja Katolik Santo Yoseph - Paroki Matraman
- Sekolah Kolese Kanisius Menteng
- Gereja Mayor Jakarta
- Gereja Koinonia Jatinegara
- Gereja Oikumene Halim
- Gereja Condet
Pangandaran
- Gereja di Jalan Parangtritis, Sukabumi, Pangandaran, Ciamis
Bandung
- Pertokoan Cicadas
- Jalan Terusan Jakarta 43
Mojokerto
- Gereja Katolik Santo Yosef - Paroki Mojokerto
- Gereja Allah Baik di Jalan Tjokroaminoto
- Gereja Bethany
- Gereja Eben Haezer di Jalan Kartini
Mataram
- Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel di Jalan Bung Karno
- Gereja Betlehem Pantekosta Pusat Surabaya (GBPPS)
- Pekuburan Kristen Kapitan Ampenan
Sebanyak 13 tersangka ditangkap dan harus bertanggungjawab atas aksi teror tersebut, yang diantaranya juga turut terlibat melakukan Bom Bali 2002, berikut daftarnya:
1. Azahari Husin alias Dr. Azahari alias Alan alias Adam
2. Noordin Mohammad Top alias Noordin M. Top
3. Imam Samudera
4. Amrozi
5. Ali Gufron alias Mukhlas
6. Dulmatin
7. Umar Patek
8. Zulkarnaen
9. Edi Setiono
10. Abdul Jabar
11. Husaib
12. Musa alias Zulkili Marzuki
13. Riduan Isamuddin alias Hambali
Dari seluruh pelaku, beberapa diantaranya ada yang dieksekusi mati seperti Amrozi, Imam Samudera dan Ali Gufron. Ada juga yang tewas ketika dilakukan penggerebekan seperti Noordin M. Top, Dokter Azhari dan Dulmatin. Pun juga ada yang mendapat pengampunan dari negara dan kini telah bebas dari penjara, seperti Umar Patek.
